Tingkat Kesuburan Perempuan Malaysia Turun, Ada Apa?
Departemen Statistik Malaysia melaporkan tingkat kesuburan perempuan Malaysia turun. Tingkat kesuburan pada 2022 mencapai titik terendah dalam 50 tahun terakhir.
Kepala Statistik Malaysia Uzir Mahidin mengatakan Malaysia mencatat 423.124 kelahiran pada 2022 atau turun 3,8 persen dibanding 2021 dengan 439.744 kelahiran.
Tingkat kesuburan perempuan Malaysia usia 15-49 tahun berada di angka 1,6 anak setiap perempuan. Dengan kata lain, tingkat kesuburan pada 2022 mencapai titik terendah dalam lima dekade.
"Tren penurunan tingkat kesuburan ini menandakan potensi krisis demografi seperti menyusutnya pertumbuhan penduduk, populasi yang menua, serta implikasi ekonomi dan sosial," kata Mahidi dalam sebuah pernyataan seperti dilaporkan Free Malaysia Today.
Sejak 1970 hingga 2012, angka kesuburan nasional masih di atas 2,1 anak. Artinya, rata-rata jumlah anak yang dilahirkan per perempuan cukup untuk menggantikan dirinya dan pasangannya. Namun angka ini mulai turun pada 2013.
Angka 2,1 anak per perempuan merupakan angka tertinggi yang pernah dicatat Malaysia pada perempuan usia 15-49 tahun.
Lihat Juga :Hari Menopause Sedunia Hati-hati, Ada 7 Penyakit Berbahaya yang Mengintai di Masa Menopause |
Di negara bagian lain, semua melaporkan tingkat kesuburan di bawah tingkat penggantian kecuali Trengganu (2,9 anak), Kelantan (2,7 anak) dan Pahang (2,1 anak).
Selain Malaysia, negara maju juga mencatat tren penurunan angka kesuburan. Amerika sebanyak 1,7 anak per perempuan, kemudian Australia 1,7 anak, Inggris 1,6 anak, Jepang 1,3 anak, dan Korea Selatan 0,8 anak.
"Tren serupa juga terjadi di negara-negara ASEAN, seperti Vietnam (1,9 anak), Brunei (1,8 anak), Thailand (1,3 anak) dan Singapura (1,1 anak)," katanya.
Selain tingkat kesuburan perempuan Malaysia turun, angka kelahiran kasar juga mengalami penurunan.
Semua negara bagian mengalami penurunan kecuali Sabah yang menunjukkan peningkatan dari 12,2 menjadi 12,8 kelahiran per seribu orang pada 2022.
(els/pua)