Alasan Kenapa Praktik Skiplagging Dibenci Maskapai Penerbangan

CNN Indonesia
Rabu, 25 Okt 2023 20:30 WIB
Skiplagging disebut tiket "kota tersembunyi" atau "sekali pakai", yaitu memesan tiket penerbangan pada tujuan tertentu, tapi turun di kota/daerah transit.
Ilustrasi pesawat terbang. (Foto: Barn Images)
Jakarta, CNN Indonesia --

Bagi sebagian wisatawan, berlibur menggunakan pesawat sering dipilih untuk bisa sampai ke destinasi yang tempatnya jauh. Akan tetapi, harganya yang tidak murah bagi beberapa wisatawan, mungkin membuat mereka mempertimbangkan untuk mengakali tiket pesawatnya dengan skiplagging.

Skiplagging biasa disebut sebagai tiket "kota tersembunyi" atau "sekali pakai", yaitu memesan tiket penerbangan pada tujuan tertentu, tetapi turun di kota/daerah transit.

Misalnya, penumpang ingin pergi ke Yogyakarta dari Jakarta. Alih-alih langsung memesan tiket ke Yogyakarta, penumpang malah memesan tiket Jakarta-Surabaya yang menyediakan transit di Yogyakarta, karena harganya yang lebih murah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penumpang kemudian turun di Yogyakarta dan tidak melanjutkan perjalanan ke Surabaya. Praktik skiplagging ini dinilai membuat maskapai rugi.

Konsep penggunaan tiket pesawat seperti ini dimanfaatkan situs web pemesanan penerbangan bernama Skiplagged.com.

Melansir dari Insider, Skiplagged.com mengembangkan bisnis berkonsep skiplagging dengan menyediakan platform yang menginformasikan wisatawan terkait penawaran berdasarkan bandara dan tujuan pilihan mereka.

Meskipun strategi ini mungkin terlihat sebagai hack hemat, skiplagging ini tidak semudah kelihatannya dan maskapai penerbangan membenci tindakan tersebut.

Karena maskapai penerbangan akan membatalkan sistem penerbangan pulang pergi dengan rencana perjalanan skiplag, maskapai hanya mengizinkan tiket sekali jalan.

Untuk mengantisipasi skiplagging, American Airlines mengumumkan kepada karyawannya bahwa mereka menindak praktik ini, juga memperkenalkan alat baru yang dapat mengenali dan memantau potensi skiplag pemesanan kepada agen, seperti dilansir Travelpulse.

CEO Skiplagged, Aktarer Zaman, digugat oleh United Airlines pada tahun 2014. Ia mendapat tuduhan melakukan "persaingan tidak sehat" dan "perilaku menipu" dan menyebabkan hilangnya pendapatan kedua perusahaan sebesar US$75.000.

Kasus ini diajukan di Illinois, AS, tetapi dibatalkan karena pengadilan tidak memiliki Yurisdiksi sebab Aktarer Zaman bekerja di New York City, bukan Chicago. Situs web Skiplagged juga mengklaim bahwa praktik ini "sepenuhnya legal".

Skiplagging Juga Disebut Masalah yang Dibuat Sendiri oleh Maskapai

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER