"Kami tetap merasa terganggu karena Tuan Zaman terus secara terbuka mendorong pelanggan untuk melanggar kontrak pengangkutan kami dengan membeli tiket kota yang "tersembunyi"," kata United Airlines kepada CNN Money pada tahun 2015.
Penolakan dilontarkan maskapai penerbangan, dengan menambahkan perlindungan tertulis terhadap tindakan skiplagging dalam kontrak pengangkutan penumpang.
Melansir dari NerdWallet, selain membatalkan tiket, maskapai penerbangan juga bisa menghilangkan loyalitas mil dan status elit pengguna, atau bahkan melarang mereka terbang menggunakan maskapai tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Skiplagged.com juga mengatakan bahwa jika membeli tiket pesawat untuk skiplagging, bagasi terdaftar tidak akan bisa ikut turun di kota transit, tetapi hanya diturunkan di tujuan akhir.
Untuk itu, kecil kemungkinannya seorang penumpang dapat meyakinkan agen untuk menurunkan tasnya di kota transit.
"Memesan rencana perjalanan yang tidak biasa dapat menimbulkan tanda bahaya, dan seseorang dapat menandai serta memantau Anda saat Anda terbang," ujar analis perjalanan dan salah satu pendiri Atmospheric Research Group, Henry Harteveldt, kepada BBC (2019).
"Pada titik tertentu, Anda mungkin mendapat surat atau petugas keamanan perusahaan yang menemui Anda di pintu gerbang. Tujuan maskapai penerbangan adalah untuk mengintimidasi dan memulihkan apa yang mereka anggap sebagai pendapatan yang hilang," jelasnya.
Di sisi lain, ia juga mengatakan bahwa skiplagging adalah masalah yang dibuat sendiri oleh maskapai penerbangan, karena harga yang dipatok dianggap terlalu tinggi.
"Saya memahami sepenuhnya, sebagai seorang analis maskapai penerbangan dan pebisnis, mengapa maskapai penerbangan mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya jika mereka memiliki pengaruh. Itulah inti bisnis," kata Harteveldt kepada BBC.
"Tetapi ketika sebuah maskapai penerbangan menetapkan harga tiket pesawat yang bodoh, ini hampir seperti maskapai penerbangan mengundang pelanggan melakukan pemesanan dengan tujuan sebenarnya saat transit," ujar dia soal tingginya harga tiket di bandara-bandara besar.
(dhs/wiw)