Angin Segar dari Negeri Ginseng di Panggung JFW 2024
Jenama asal Korea Selatan, LIE dan Vegan Tiger, memamerkan koleksi mereka di gelaran Jakarta Fashion Week (JFW) 2024. Kehadiran keduanya merupakan bentuk kolaborasi Korea Creative Content Agency (KOCCA) dan JFW.
Chairwoman JFW Svida Alisjahbana menuturkan, KOCCA dan JFW bekerja sama dengan cara bertukar platform. Sebelumnya, dua jenama asal Indonesia, Tanah Le Sae dan Moral, mendapatkan kesempatan untuk mempresentasikan karyanya di gelaran Fashion KODE S/S 2024.
Kali ini, giliran jenama Korea Selatan yang dikirim ke JFW 2024 sekaligus bertepatan dengan peringatan 50 tahun hubungan diplomatik Korea dan Indonesia.
Regional Director KOCCA Indonesia Kim Young-soo mengatakan, dua jenama asal Negeri Ginseng di JFW 2024 ini tak dilakukan secara sembarangan. Pemilihan kedua jenama telah dilakukan melalui proses seleksi dan kurasi oleh Council of Fashion Designers of Korea (CFDK).
"Mereka juga berharap JFW dapat menjadi jembatan agar label mereka dapat dikenal di pasar Indonesia dan Asia Tenggara," kata Kim, dalam pernyataan resminya.
Setelah beberapa hari disuguhkan karya-karya desainer dan jenama lokal, jenama LIE dan Vegan Tiger rasanya memberi angin segar dan cukup berbeda di panggung JFW 2024.
Konsep busana yang 'cair' ala LIE
Dibesut oleh desainer Lee Chung-chung, jenama LIE merupakan singkatan dari Life is an Expression. Lee mempresentasikan koleksi bertajuk "L'heure Entre Chien et Loup" yang berarti 'time between dogs and wolves'.
"Artinya ketika matahari terbenam. Ibarat melihat siluet anjing dan serigala, mana yang anjing, mana yang serigala. Mana yang lawan, mana yang kawan," kata Lee dalam konferensi pers jelang pertunjukan di Pondok Indah Mall 3, Jakarta Selatan pada Rabu (25/10).
Ia menerjemahkan konsep ini dengan cukup apik. Warna-warna yang dihadirkan tak terikat pada warna senja. Selain warna-warna senja seperti biru tua, oranye, dan pink, ia juga menggunakan warna netral putih.
Siluet-siluetnya sekilas terlihat klasik nan fungsional, namun ada 'twist' sehingga tetap terlihat artistik. Ada pun siluet yang dihadirkan berupa kemeja, celana panjang, jaket, rok, dress, jumpsuit, serta mantel.
Lee mampu mempertemukan warna-warna senja ini dengan apik dalam beberapa look. Pilihan bahan berupa nilon membuatnya kian terang dan menonjol.
Dan yang tak kalah menarik adalah siluet rok yang terlihat biasa, tapi ternyata memiliki belahan berkancing samping. Ada pula rok lipit dengan dua garis pinggang.
Selain itu, ada juga dress yang dari jauh terlihat putih polos dan biasa. Namun, menjadi tak biasa dengan kehadiran kancing yang terpasang agak menyamping ditambah belt besar.
Jadi bagian dari pemulihan bumi bersama Vegan Tiger
Jenama besutan desainer Yang Yoona ini ingin menyerukan pemulihan akan kondisi bumi yang penuh kekacauan lewat koleksi "Rewilding".
"Kami menggunakan bahan dan warna yang ramah lingkungan. Ada katun, tencel, katun organik, denim organik," ujar Yang, dalam kesempatan serupa.
Agar tak banyak intervensi terhadap bumi, jenama mempraktikkan mode berkelanjutan (sustainable fashion) lewat penggunaan material ramah lingkungan (70 persen) dan material daur ulang (30 persen).
Yang memang mengedepankan soal pemilihan material. Namun, ia tak begitu saja mengesampingkan keindahan busana.
Secara keseluruhan, busana tidak terlihat seperti busana dari bahan daur ulang. Siluet-siluetnya simpel dan fungsional seperti mantel, jumper, shirt dress, vest, celana panjang, rok, celana pendek, dress, blouse, tube top, blazer, dan off-shoulder dress.
Kemudian soal pemilihan warna, kebanyakan menggunakan warna earth tone seperti cokelat, abu, dan hitam. Ada pula terselip warna biru yang vibrant dan dress biru penuh motif yang segar.
(els/asr)