Jembatan Kaca di Tempat Wisata, Demi Estetika Jangan Jadi Petaka

Dhela Seftiany | CNN Indonesia
Minggu, 17 Des 2023 11:05 WIB
Jelang pembukaan jembatan kaca Seruni Point di Kawasan Gunung Bromo, atraksi jembatan kaca menuai pro dan kontra usai wisatawan tewas terjatuh di Banyumas.
Jembatan kaca The Geong Hutan Pinus Limpakuwus di Banyumas, Jawa Tengah, yang memakan korban jiwa usai pecah. (Detikcom/Anang Firmansyah)

Selain mengundang antusiasme wisatawan, pembangunan jembatan kaca juga tak sedikit mendapat kritik dan penolakan, terutama karena faktor keselamatan dan lingkungan.

Salah satunya di Venesia, Italia, di mana warga memprotes penggunaan kaca sebagai material pada salah satu jembatan fungsional publik karena licin dan berbahaya sehingga pemerintahnya berencana mengubahnya dengan material batu.

Berbagai kecelakaan dan kekhawatiran akan keselamatan destinasi kaca pun pernah membuat Provinsi Hebei di China menutup semua destinasi kaca untuk melakukan pengujian keselamatan yang komprehensif pada 2019.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu, mengapa jembatan masih digemari wisatawan?

Dalam jurnal penelitian berjudul The Scientific Layout of Glass Bridges in Tourist Areas from the Perspective of Sustainable Development (2019), dijelaskan bahwa arsitektur berstruktur kaca telah menarik perhatian masyarakat dan terus membawa manfaat bagi kawasan wisata.

Selain itu, wahana kaca biasanya berada di lokasi dengan pemandangan sungai dan gunung yang bisa memberi pengalaman visual indah kepada wisatawan, sehingga mereka bisa merasa menjadi bagian dari alam yang indah.

Kaca transparan pada jembatan juga dinilai bisa memungkinkan wisatawan melihat ke bawah yang bisa memberikan rasa halus, dampak visual, dan kejutan psikologis.

Penelitian tersebut juga menyebutkan bahwa dalam merancang tata letak jembatan kaca, diperlukan berbagai pertimbangan matang dan memperhatikan berbagai faktor.

Sementara itu, pakar wisata Universitas Jenderal Soedirman, Chusmeru, mengungkap bahwa jembatan kaca bisa menjadi daya tarik wisata di Indonesia. Terutama dalam perspektif inovasi, keberagaman produk wisata, hingga pengalaman visual yang menyenangkan wisatawan.

"Termasuk juga pada diri wisatawan itu, jembatan kaca kan sangat memacu adrenalin ya, jadi ada sensasi tersendiri bagi wisatawan berada di atas jembatan kaca itu kan salah satu daya tarik jembatan kaca. Dan kalau di Indonesia kan efek viralitas media sosial juga sangat berpengaruh terhadap kunjungan ke jembatan kaca," ucap Chusmeru kepada CNNIndonesia.com pada Kamis, (7/12).

Ia menilai, wisata jembatan kaca mungkin memang positif dalam hal keberlanjutan ekonomi, karena dinilai bisa menyedot banyak wisatawan dan menguntungkan. Akan tetapi, secara ekosistem belum tentu.

Dikhawatirkan eksistensi jembatan kaca menimbulkan distorsi visual karena mengganggu pemandangan alam. Menurutnya, keberadaan wahana ini juga dilematis jika dilihat dari aspek keberlanjutan wisata.

"Artinya, dampak lingkungannya ke depan pasti ada. Misalnya suatu saat jembatan kaca itu sangat ramai dikunjungi oleh wisatawan, padahal alam kan juga punya toleransi terhadap keberadaan wisatawan di satu tempat," paparnya.

Terlepas dari kejadian kasus The Geong dan beberapa faktor risiko yang ada, Chusmeru menilai eksistensi jembatan kaca masih bisa diterima. Namun, tentunya dengan banyak catatan.

Karena wahana ini penuh risiko, faktor keamanan dan keselamatan menurutnya perlu menjadi prioritas, bukan hanya nilai ekonomis.

"Nah ini pertaruhan yang harus dijawab oleh para pengelola atau investor jembatan kaca agar sebelum dioperasionalkan, jembatan kaca itu ya sangat perlu uji kelayakan"

"Di beberapa daerah, jembatan kaca itu kan masih ada yang belum lolos uji kelayakan," jelasnya.

Chusmeru mengatakan, operasionalisasi jembatan kaca perlu dilakukan dengan hati-hati. Mulai dari uji kelayakan, standar operasional prosedur, hingga monitoring dan evaluasi rutin.

Siapa Wajib Uji Kelayakan dan Standar Operasional Jembatan Kaca?

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER