Mengapa Selalu Ada Santan dan Gula Merah dalam Kolak?

CNN Indonesia
Sabtu, 16 Mar 2024 21:05 WIB
Kolak adalah salah satu makanan manis khas Ramadhan yang terbuat dari santan dan gula merah. Lantas, mengapa selalu ada santan dan gula merah dalam kolak?
Ilustrasi. Kolak merupakan makanan manis yang terbuat dari santan dan gula aren. (iStockphoto/Ira Damayanti)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pernahkah Anda membayangkan jika kolak yang jadi makanan khas di bulan Ramadhan dibuat tanpa santan dan gula merah? Tentu rasanya ada yang kurang.

Lantas mengapa selalu ada santan dan gula merah dalam resep kolak?

Sejarawan kuliner Universitas Padjadjaran, Fadly Rahman mengatakan adanya bahan-bahan yang selama ini dipakai untuk membuat kolak tak lepas dari subur dan melimpahnya alam di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Fadly, seperti halnya pisang, kelapa juga tumbuh subur di Indonesia, khususnya di pulau Jawa. Karena melimpah, masyarakat lantas memanfaatkan kelapa untuk digunakan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dimanfaatkan santannya untuk membuat kolak.

Oleh karena itu, kata dia, penggunaan santan dalam kolak dilakukan sebagai wujud syukur atas karunia Tuhan.

"Karena apa? Pohon kelapa ini bagi orang Jawa termasuk dalam kebudayaan di nusantara. Dari kepulauan di Asia tenggara adalah disebutnya dari the tree of life, karena semua bisa dimanfaatkan dari kelapa," kata Fadly kepada CNNIndonesia.com belum lama ini.

Fadly menuturkan, buah kelapa bisa dinikmati dengan berbagai cara, bisa dimakan langsung dagingnya, airnya yang segar bisa diminum, hingga bisa diolah menjadi santan.

Santan inilah yang kemudian digunakan masyarakat sebagai pengental makanan dan membuat makanan menjadi lebih gurih. Masyarakat Jawa, kata Fadly, menyukai rasa gurih yang tercipta dari santan.

"Dan ini termanifestasikan di dalam kolak. Kita bisa melihat kuah yang kental terus rasa gurih yang dicampur dengan gula merah."

Nah, selain santan, kolak juga identik dengan gula merah.

Menurut Fadly, penggunaan gula merah pada kolak juga tak lepas dari kebiasaan masyarakat Jawa dalam mengolah masakan. Sebelum menggunakan gula putih atau gula tebu, masyarakat Jawa mengenal yang disebut gula merah, gula abang, atau brown sugar sebagai pemanis.

"Itulah mengapa di masa lalu orang Jawa, sampai sekarang ketika ada gula tebu yang diperkenalkan di abad ke-18, sebelumnya makanan dan minuman manis menggunakan gula merah," paparnya.

Selain kolak, Fadly menyebutkan makanan-makanan yang menggunakan gula aren, misalnya dawet atau cendol, dodol, dan wajig.

"Artinya orang Jawa sangat percaya bahwa secara kosmologi konsep alam raya yang ada di dalam orang Jawa itu mereka memuliakan betul hasil-hasil pangan."



(pua/pua)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER