Studi Temukan Prosedur Operasi di Hari Jumat Lebih Berisiko Tinggi

CNN Indonesia
Kamis, 20 Mar 2025 09:00 WIB
Studi menemukan, prosedur operasi medis yang dilakukan pada hari Jumat lebih berisiko tinggi. Operasi bisa memicu komplikasi hingga kematian.
Ilustrasi. Studi menemukan, prosedur operasi medis yang dilakukan pada hari Jumat lebih berisiko tinggi. (iStock/Gumpanat)
Jakarta, CNN Indonesia --

Operasi medis yang dilakukan tepat sebelum akhir pekan atau hari Jumat ditemukan berisiko tinggi dalam sebuah studi teranyar. Operasi bisa memicu komplikasi hingga menyebabkan kematian.

Melansir Science Alert, studi yang dilakukan oleh sejumlah lembaga medis di Amerika Serikat (AS) dan Kanada menunjukkan bahwa kelelahan pada hari Jumat memengaruhi para profesional medis. Namun, ada beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun demikian, peneliti tak menyelidiki lebih dalam alasan di balik angka yang ditemukan.

"Temuan ini menunjukkan bahwa pasien yang dioperasi sebelum akhir pekan memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi, menekankan perlunya penyelidikan lebih lanjut terhadap proses perawatan bedah untuk memastikan perawatan berkualitas tinggi yang konsisten dan hasil yang memuaskan bagi pasien," tulis para peneliti dalam studi yang dipublikasikan dalam JAMA Network Open ini.

Studi dilakukan secara menyeluruh terhadap 429.691 prosedur operasi di Kanada. Ditemukan, sekitar 5 persen lebih berisiko komplikasi hingga meninggal dunia saat dilakukan pada hari Jumat.

Data operasi dikumpulkan selama 12 tahun. Para peneliti kemudian mencari data pasien pada 30 hari, 90 hari, atau satu tahun setelah operasi. Manfaat operasi yang dilakukan setelah akhir pekan umumnya bertahan di semua periode waktu ini.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui apa yang jadi penyebab operasi pada hari Jumat menjadi lebih berisiko.

"Faktor-faktor pada tingkat sistem, seperti perbedaan staf, ketersediaan layanan, dan kendala dalam koordinasi perawatan, kemungkinan berperan," ujar para peneliti.

(asr/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER