Sahur disarankan mengonsumsi buah dan sayur, salah satunya lewat menu salad. Salad menyediakan asupan buah dan sayur segar, tapi sebaiknya hindari penggunaan saus creamy.
Saus seperti ini tinggi kandungan lemak. Mengutip dari Times of India, pangan tinggi lemak perlu waktu lama untuk dicerna sehingga memicu rasa tidak nyaman di perut, rasa 'berat', dan kembung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa orang memerlukan tambahan bumbu pedas untuk meningkatkan nafsu makan. Untuk sahur, sebaiknya hindari menu yang terlalu pedas demi menghindari heartburn atau refluks asam lambung.
Penyuka kopi dan teh sebaiknya membatasi konsumsi minuman favorit mereka, terutama saat sahur. Kandungan kafein pada kopi dan teh bisa memicu dehidrasi dan meningkatkan buang air kecil.
Sebaiknya imbangi dengan konsumsi cairan lebih banyak baik dari air putih maupun pangan tinggi kandungan air.
Keluarga sayuran seperti brokoli, kembang kol, dan kubis bisa memicu kembung dan rasa tidak nyaman di lambung. Jenis sayuran ini bisa memproduksi gas sehingga perlu dibatasi jumlahnya atau dihindari dan dialihkan untuk menu makan malam.
Serat penting dikonsumsi untuk sahur. Polong-polongan seperti kacang polong, lentil, kacang kedelai, kacang hijau tinggi kandungan protein dan serat. Hanya saja, perhatikan porsinya sebab bisa mengakibatkan kembung jika dikonsumsi terlalu banyak.
Banyak ahli yang menyarankan konsumsi real food atau pangan yang tidak terlalu banyak melalui proses. Pangan ultra proses biasanya tinggi kandungan gula, garam, dan lemak serta rendah kandungan nutrisi.
Pangan ultra proses seperti sosis, bacon, makanan beku, sup dalam kemasan, mi instan dan daging kaleng masuk daftar makanan yang sebaiknya tak dimakan saat sahur.