3.Situasi keluarga yang mengharuskan
Pada keluarga yang minim support system, seperti tanpa pengasuh, sleep training bisa membantu anak lebih mandiri dalam tidur.
Calestina juga menjelaskan soal durasi tidur anak yang tentunya berbeda-beda. Perbedaan ini tergantung pada usia anak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk anak usia 0-3 bulan mereka perlu durasi tidur 14-17 jam per hari, sementara anak usia 4-11 bulan perlu tidur 12-15 jam sehari. Kemudian anak usia 1-2 tahun waktu tidur setidaknya harus mencapai 11-14 jam sehari.
Anak yang kurang tidur cenderung lebih rentan terhadap masalah emosi seperti mudah marah, tantrum, impulsif, hingga hiperaktif. Hal ini terjadi karena pada masa kecil, siklus tidur mereka masih berkembang dan belum sepenuhnya stabil.
"Jadi, jika seseorang tidak mendapatkan jumlah tidur yang seharusnya dia butuhkan, dalam beberapa hari akan disebut punya utang tidur," jelas Celestina.
Utang tidur ini, jika dibiarkan, bukan hanya membuat anak rewel, tapi juga dapat berdampak jangka panjang pada perkembangan fisik dan mental mereka.
Sleep Trainer Expert & Founder MimpiOfficial.id lainnya, Dokter Inda Tasha Bastaman turut menambahkan bahwa orang tua bisa mulai dari langkah-langkah sederhana untuk mendukung sleep training, yakni:
- Membacakan buku cerita sebelum tidur
- Memberikan pijatan ringan
- Mengatur pencahayaan kamar menjadi redup
- Menggunakan aroma terapi ringan seperti lavender
- Menciptakan rutinitas tidur yang konsisten setiap malam
Meski begitu, Tasha juga mengingatkan bahwa sleep training sebaiknya dilakukan setelah berkonsultasi dengan dokter, apalagi bila ada tanda-tanda gangguan tidur.
"Gangguan tidur itu bisa berupa anak sering terbangun di malam hari, sulit terlelap, bangun subuh sebelum pukul 05.30, atau hanya bisa tidur jika disusui atau ditimang," katanya.
(tst/wiw)