Selama ini, lidah buaya atau aloe vera lebih dikenal sebagai bahan perawatan kecantikan. Padahal, lebih dari itu, ada banyak manfaat aloe vera lainnya untuk kesehatan.
Dikenal sebagai tanaman obat yang tumbuh subur di daerah beriklim panas seperti California, New Mexico, dan Kepulauan Karibia, aloe vera memiliki lebih dari 75 senyawa aktif. Di antaranya adalah enzim, asam amino, vitamin, dan mineral yang secara ilmiah diyakini berkontribusi terhadap manfaat kesehatan, terutama untuk sistem metabolik dan pencernaan.
Melansir WebMD, senyawa bioaktif yang terkandung dalam lidah buaya ini menjadikannya bahan andalan dalam berbagai produk kesehatan dan kebugaran, baik sebagai suplemen makanan, minuman fungsional, hingga produk topikal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, Gary Swanson, Senior Vice President of Global Quality Assurance and Control di Herbalife menekankan pentingnya kualitas dan keamanan dalam produk berbahan dasar lidah buaya.
"Mengingat popularitasnya, kualitas dan keamanan produk yang mengandung lidah buaya menjadi sangat penting. Variasi dalam budidaya, panen, dan pengolahan dapat memengaruhi komposisi kimia bahan lidah buaya," ujar Swanson.
Pendekatan 'seed to feed' untuk menjamin mutu produk berbahan aloe vera, mulai dari pemilihan lahan, proses panen, hingga produk akhir juga perlu diperhatikan.
Proses ini disertai dengan pengujian menyeluruh untuk memastikan bahwa kadar senyawa seperti aloin A, aloin B, dan aloe-emodin tetap dalam batas aman yang diatur oleh regulasi internasional. Pasalnya, senyawa-senyawa tersebut bisa memberikan efek yang kuat.
Berikut beberapa manfaat aloe vera untuk kesehatan yang telah dibuktikan secara ilmiah.
![]() |
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi ekstrak aloe vera dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida, sekaligus meningkatkan kolesterol HDL (kolesterol baik).
Mekanismenya diyakini berasal dari kemampuannya mengurangi penyerapan kolesterol di usus. Efek ini menjadikannya salah satu kandidat alami yang menjanjikan dalam mendukung kesehatan jantung.
Lidah buaya mengandung senyawa seperti barbaloin, yang bersifat laksatif ringan. Senyawa ini bekerja dengan meningkatkan kadar air di usus sehingga mempermudah pergerakan makanan dan pembuangan feses.
Meski demikian, perlu kehati-hatian dalam penggunaan, karena konsumsi berlebihan bisa menyebabkan kram perut dan efek samping lainnya. Itulah mengapa FDA tidak lagi merekomendasikan aloe sebagai obat pencahar yang dijual bebas.
Aloe vera juga disebut-sebut dapat membantu menurunkan kadar gula darah, terutama pada penderita diabetes tipe 2 atau pradiabetes. Beberapa studi menunjukkan bahwa zat dalam lidah buaya bisa memperbaiki sel-sel pankreas yang rusak dan meningkatkan respons tubuh terhadap hormon tersebut.
Meski hasilnya menjanjikan, para ahli menekankan perlunya penelitian lanjutan yang lebih konsisten untuk mengukuhkan manfaat ini secara klinis.
IBS atau sindrom iritasi usus besar merupakan gangguan pencernaan kronis yang ditandai dengan nyeri perut, diare, atau sembelit. Beberapa riset awal menunjukkan bahwa konsumsi jus lidah buaya dapat membantu meredakan peradangan usus serta menyeimbangkan mikrobiota di saluran cerna.
Meski efeknya belum seragam di semua studi, sebagian besar peserta melaporkan berkurangnya gejala setelah konsumsi suplemen aloe vera secara rutin.
Demikian beberapa manfaat aloe vera untuk kesehatan. Jangan lupa selalu konsultasikan penggunaan herbal seperti aloe vera dengan dokter untuk menghindari efek samping.
(tis/asr)