Dokter Ingatkan Bahaya Vape Bisa Merusak Pembuluh Darah

CNN Indonesia
Senin, 25 Agu 2025 15:30 WIB
Ilustrasi. Dokter mengingatkan risiko serius vape atau rokok elektrik terhadap kesehatan, utamanya pada pembuluh darah dan jantung. (lindsayfox/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia --

Rokok elektrik atau vape selama ini dipasarkan sebagai alternatif yang lebih aman dibandingkan rokok tembakau. Namun, dokter justru mengingatkan risiko serius vape terhadap kesehatan, utamanya pada pembuluh darah dan jantung.

"Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa ia [rokok elektrik] masih memiliki potensi membahayakan, khususnya pada pembuluh darah. Karena itu, dari sudut pandang kesehatan, pilihan terbaik tetap berhenti merokok sama sekali," ujar dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Vito Damay pada CNNIndonesia.com, Selasa (19/8).

Vito merujuk pada penelitiannya yang bertajuk "Electronic Cigarette and Atherosclerosis: A Comprehensive Literature Review of Latest Evidences", yang diterbitkan di National Library of Medicine. Studi ini menyoroti hubungan antara penggunaan vape dan aterosklerosis, yaitu kondisi penumpukan plak di dinding arteri.

Aterosklerosis juga menjadi penyebab utama penyakit jantung koroner (coronary artery disease/CAD), salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia.

Penelitian itu mengungkapkan, meski tidak menghasilkan asap tembakau, cairan yang dipanaskan dalam vape tetap melepaskan berbagai zat berbahaya, seperti nikotin, propilen glikol, partikel halus, logam berat, serta zat perisa. Kandungan itu terbukti memicu reaksi berantai yang merusak kesehatan pembuluh darah.

Penelitian itu juga mengungkap bahwa jumlah pengguna rokok elektrik dalam beberapa tahun terakhir memang mengalami peningkatan di berbagai negara, termasuk Indonesia.

"Data menunjukkan sekitar 10,9 persen orang dewasa di Indonesia mengetahui tren vape, dan 2,5 persen diantaranya merupakan pengguna aktif," tulis Vito dalam hasil studi.

Meningkatnya tren ini menjadi perhatian karena dampak kesehatan vape ternyata tidak jauh berbeda dengan rokok konvensional. Penelitian membuktikan bahwa uap vape dapat memengaruhi sistem pernapasan, pencernaan, hingga kardiovaskular.

Para peneliti juga menegaskan bahwa vape bukanlah pilihan sehat untuk menggantikan rokok. Kandungan di dalamnya tetap berisiko menimbulkan stres oksidatif, peradangan, dan kerusakan endotel, yang semuanya berperan besar dalam terjadinya penyakit jantung koroner.

"Meski penelitian lebih lanjut masih diperlukan, bukti yang ada sudah cukup menunjukkan adanya bahaya nyata vape terhadap pembuluh darah dan jantung," demikian ringkasan kajian tersebut.

Ilustrasi. Vape juga bisa merusak pembuluh darah. (istockphoto/Silver Place)

Kerusakan pembuluh darah bisa terjadi akibat uap vape yang menghasilkan radikal bebas yang merusak sel endotel di dinding arteri.

Selain itu, penggunaan vape juga dapat membuat lapisan pelindung pembuluh darah terganggu. Akibatnya, aliran darah tidak stabil dan lebih mudah terbentuk sumbatan.

Terakhir, kandungan dalam vape juga dapat memicu pelepasan protein inflamasi yang mempercepat pembentukan plak aterosklerosis.

Dengan demikian, mengganti rokok konvensional dengan vape tidak benar-benar melindungi kesehatan. Sebaliknya, risiko penyakit jantung koroner tetap mengintai di balik asap rokok elektrik.

(tis/asr)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK