Cacingan masih sering dianggap penyakit ringan yang bisa sembuh dengan sendirinya. Padahal, kondisi ini bisa berdampak serius terhadap kesehatan jika dibiarkan tanpa penanganan.
Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Infeksi Penyakit Tropik IDAI, Riyadi, yang juga berpraktik di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, menjelaskan bahwa cacingan dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang, terutama jika tidak segera ditangani.
"Cacing menyerap darah dan nutrisi dari tubuh. Akibatnya, perkembangan fisik terganggu, bisa muncul anemia, kekurangan gizi, hingga stunting bila berlangsung kronis," kata Riyadi dalam webinar yang digelar Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Jumat (22/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, gejala cacingan jarang muncul secara tiba-tiba dengan intensitas berat. Umumnya, keluhan berkembang perlahan sehingga sering kali dianggap remeh dan masuk kategori neglected tropical disease atau penyakit tropis terabaikan.
Lebih jauh, Riyadi mengingatkan bahwa keluarnya cacing dari tubuh juga bukan pertanda cacing itu ganas, melainkan jumlahnya yang sudah sangat banyak bersarang di dalam tubuh.
"Cacing bisa bermigrasi di dalam tubuh dan membawa kuman lain ke organ, sehingga risiko infeksi lain meningkat," jelasnya.
Cacingan dapat menimbulkan berbagai keluhan yang sering tidak spesifik, di antaranya.
Masalah pencernaan yang umum terjadi mulai dari sakit perut, diare, sembelit berkepanjangan, perut kembung, mual, hingga muntah.
![]() |
Perubahan nafsu makan bisa terjadi, baik itu menurun atau justru meningkat. Penurunan nafsu makan bisa berujung pada penurunan berat badan drastis.
Tubuh terasa lemas akibat penyerapan nutrisi terganggu.
Anemia utamanya bisa terjadi pada kasus infeksi cacing tambang. Kondisi ini ditandai dengan kulit pucat dan cepat lelah.
Pada anak, cacingan bisa menghambat tumbuh kembang dan berdampak pada prestasi belajar.
Selain gejala umum, Riyadi juga menyebut ada gejala khusus yang bisa muncul. Keluhan atau gejala khas ini umumnya muncul saat infeksi sudah cukup parah. Berikut gejalanya.
Gejala ini menjadi ciri khas infeksi cacing kremi. Biasanya rasa gatal lebih terasa intens di malam hari.
Cacing bisa muncul saat buang air besar. Kadang terlihat langsung di feses.
Muncul ruam, gatal, atau benjolan akibat migrasi cacing.
Rasa nyeri di sendi, otot, atau pembengkakan wajah, tergantung jenis cacing yang menginfeksi.
Kata Riyadi, segera periksakan diri ke tenaga medis bila mengalami gejala di atas, terutama jika disertai kelelahan berat badan menurun, pucat, atau aktivitas sehari-hari terganggu.
"Cacingan tidak boleh diremehkan. Kalau sudah kronis, dampaknya bukan hanya kekurangan gizi, tapi juga bisa menurunkan kualitas hidup anak maupun orang dewasa," tegas Riyadi.