2 Pulau Ini Punya Nama Sama, tapi Suasananya Beda Jauh
Coba cari "Aoshima" di Jepang. Anda akan mendapatkan dua pulau yang berbeda. Nama yang sama, tapi pengalaman yang ditawarkan sangat berbeda.
Pulau yang satu adalah tempat kucing yang populasinya mengungguli manusia dengan perbandingan 20 banding 1, dan pulau yang lainnya tempat pantai tropis bertemu dengan spiritualitas kuno.
Kesamaan nama pulau ini pun menjadi perhatian menarik, karena dikhawatirkan ada wisatawan yang salah tujuan ketika berkunjung.
Bagaimana mengetahui perbedaan antara dua pulau bernama Aoshima ini?
Aoshima, Ehime: Tempat Kucing Berkuasa
Melansir Asia One, lokasi Aoshima ini di Prefektur Ehima wilayah Jepang Barat. Lebih banyak populasi kucing daripada manusia. Ini mungkin satu-satunya tempat di Bumi di mana menjadi manusia membuat Anda menjadi minoritas.
Cara menuju ke destinasi ini adalah dengan naik feri selama 30 menit dari Pelabuhan Nagahama dekat Kota Ōzu.
Pada tahun 1940-an, nelayan setempat membawa kucing ke pulau itu untuk mengendalikan populasi tikus. Misi berhasil, mungkin terlalu berhasil.
Saat populasi manusia menyusut selama beberapa dekade, kucing-kucing itu tetap tinggal, berkembang biak, dan mengklaim kerajaan mereka. Hari ini, Aoshima hidup dalam keadaan terlantar yang indah.
Tidak ada hotel, tidak ada restoran, tidak ada toko serba ada, hanya rumah-rumah yang lapuk, jalan setapak yang sempit, dan puluhan kucing yang akan mengikuti Anda dengan mata penasaran dan dengkuran lembut.
Namun, ada kenyataan yang pahit: surga kucing ini hidup di ambang waktu yang terbatas. Semua kucing telah dikebiri, yang berarti tidak ada generasi baru.
Para ahli biologi memperkirakan bahwa dalam dekade berikutnya, ekosistem unik ini mungkin akan hilang sepenuhnya, terutama karena penduduk manusia terakhir juga menua dan pergi.
Aoshima, Miyazaki: Ketenangan Tropis Bertemu Tradisi Sakral
Lokasi Pulau Aoshima yang lain berada di Prefektur Miyazaki, Jepang Selatan. Suasana Bohemia dengan sentuhan spiritualitas terasa ketika berada di sana,
Untuk menuju ke sana, hanya 20 menit dengan mobil dari Kota Miyazaki, atau naik Jalur JR Nichinan ke Stasiun Aoshima dan berjalan kaki lima menit ke pantai.
Terhubung ke daratan oleh jembatan pendek, Aoshima ini dikelilingi oleh "Papan Cuci Iblis" yang terkenal, formasi batuan dramatis yang menciptakan salah satu lanskap pesisir paling mencolok di Jepang.
Di jantung pulau terdapat Kuil Aoshima, tersembunyi di dalam hutan subtropis yang terasa hampir purba. Gerbang torii kuil yang berwarna merah jingga, terutama saat matahari terbit, menciptakan momen yang membekas dalam ingatan jauh setelah Anda pergi.
Iklim mikro pulau ini memelihara lebih dari 500 spesies tumbuhan langka, pada dasarnya menjadikannya kebun raya hidup di tengah Samudra Pasifik.
Kota Aoshima di sekitarnya telah berkembang menjadi jawaban Jepang selatan untuk budaya berselancar California, tetapi dengan sentuhan yang sangat Jepang: ombak yang konsisten menjadikannya surga peselancar, dengan sekolah selancar yang cocok untuk pemula hingga ahli.
Sementara itu, sesi yoga di pantai menyehatkan jiwa Anda dan kafe-kafe seperti Surf Cafe ULU dan Cafe Zeal menawarkan masakan vegetarian dan ruang untuk refleksi.
Bagi para pencinta kuliner, restoran lokal seperti Amimoto dan Aoshimaya menyajikan beberapa kaisendon (mangkuk nasi makanan laut) dan sashimi tersegar yang akan Anda temukan di mana pun.
Nah, sekarang pilihan di tangan Anda, apakah tertarik mengunjung Pulau Kucing karena ingin merasakan pengalaman yang tidak ada di tempat lain di Bumi selagi masih bisa, atau ke Aoshima Tropis yang menawarkan perpaduan sempurna antara keindahan alam, ketenangan spiritual, dan budaya pantai modern.
(wiw)