Mitos atau Fakta, Apakah Kurang Tidur Bikin Gemuk?
Diet dan olahraga berperan penting dalam penurunan berat badan. Selain itu, Anda tidak boleh melupakan tidur. Apakah kurang tidur bikin gemuk?
Menurut Anda, apa saja yang bisa dilakukan untuk menurunkan berat badan? Jawabannya pasti tidak jauh dari diet dengan gizi seimbang, memenuhi kebutuhan cairan, dan rajin olahraga.
Kemudian satu yang tidak boleh terlewat adalah tidur. Para ahli mengingatkan, tidur cukup dapat mendukung penurunan berat badan.
Apakah kurang tidur bikin gemuk?
Kurang tidur dapat menaikkan berat badan. Bayangkan, Anda sudah melakukan berbagai upaya menurunkan berat badan lalu gagal 'hanya' gara-gara sering begadang.
Melansir Yale New Haven Health, ahli endokrinologi Brian Wojeck berkata kurang tidur dapat menyebabkan peningkatkan "hormon lapar" ghrelin dan penurunan "hormon kenyang" leptin sehingga keinginan makan meningkat.
Kemudian dalam sebuah studi yang diterbitkan JAMA Internal Medicine, kurang tidur atau pola tidur kurang konsisten berkaitan dengan indeks massa tubuh (IMT) lebih tinggi.
"Kami menguji hipotesis bahwa durasi tidur yang lebih pendek (jam tidur di malam hari) dan variabilitas durasi tidur harian yang lebih besar (simpangan baku jam tidur di malam hari) berkaitan dengan peningkatan indeks massa tubuh (IMT)," tulis para penulis studi seperti dikutip dari Healthline.
Beberapa ahli berpendapat temuan ini tidak mengejutkan. Menurut Kimberly A. Hardin, direktur Program Beasiswa Kedokteran Tidur di University of California Davis, kurang tidur mengakibatkan rasa kantuk di siang hari dan penurunan produktivitas.
Kekurangan energi dan kelelahan sering diatasi dengan kafein dan gula sehingga berat badan naik dan kurang olahraga.
Durasi tidur yang ideal
Apakah kurang tidur bikin gemuk? Ternyata kurang tidur memang bikin gemuk sehingga Anda perlu mengevaluasi durasi tidur Anda.
Dalam studi serupa, rata-rata durasi tidur adalah 6 jam 47 menit per malam. Jumlah ini rupanya kurang dari jumlah tidur optimal yang direkomendasikan.
"Secara umum, Anda perlu tidur setidaknya 7,5 jam secara teratur jika memungkinkan," ujar Dr. Rafael Pelayo, spesialis tidur di Stanford Health Care.
Lihat Juga : |
Akan tetapi, jumlah jam tidur yang diperlukan tiap orang bervariasi berdasarkan usia. Berikut minimal durasi tidur yang diperlukan tiap malam.
- Bayi baru lahir-usia 28 hari: 16-20 jam
- Bayi: 14-15 jam
- Usia 1-3 tahun: 12 jam
- Siswa SD: 11 jam
- Siswa SMP: 10 jam
- Remaja: 9 jam
- Orang dewasa: 7-8 jam
Richard Castriotta, spesialis pengobatan tidur, mengingatkan bahwa tidak hanya jumlah jam tapi penting juga memperhatikan pola tidur yang konsisten.
Menurut dia, tidur yang paling sehat adalah tidur dan bangun secara teratur.
"Gangguan ritme sirkadian akan menyebabkan masalah, seperti yang pasti akan dikonfirmasi oleh siapa pun yang pernah mengalami jet lag," ujarnya.
(els/els)