Meski terlihat menjijikan, tapi sebenarnya belut kerap dijadikan bahan hidangan yang menggoda bagi beberapa orang. Lantas, apa yang terjadi pada tubuh saat sering makan belut?
Belut merupakan jenis boga bahari atau seafood yang penampilannya mirip seperti ular. Belut kerap dijadikan sajian di berbagai wilayah, utamanya Jepang dan negara Asia Timur lainnya.
Belum biasanya diolah dengan cara yang saling berbeda satu sama lain di berbagai wilayah. Ada yang membuat belut panggang hingga menjadikannya salah satu bahan sushi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belut juga dikenal akan nutrisinya. Menukil laman Nutrition Advance, belut mengandung lemak sehat seperti omega-3 dan omega 6. Belum juga menjadi salah satu sumber protein yang baik.
Tak hanya itu, belum juga mengandung sejumlah vitamin yang dibutuhkan tubuh. Sebut saja vitamin A, B12, D, E, niasin, tiamin, kolin, asam pantotenat, folat, riboflavin, hingga vitamin K.
Belut juga mengandung mineral dalam jumlah yang baik, seperti fosfor, selenium, kalium, magnesium, zat besi, kalsium, hingga mangan.
Manfaat makan belut berkaitan dengan nutrisi apa yang dikandunganya. Berikut di antaranya.
Kandungan vitamin D yang ada di dalamnya membuat asupan belut dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sistem imun yang baik jadi kunci tubuh terhindar dari penyakit.
Dalam setiap 100 gram (g) belum terdapat lebih dari 50 persen kebutuhan vitamin D harian.
![]() |
Dalam setiap 100 g belum mengandung lebih dari 100 persen kebutuhan vitamin A harian. Vitamin satu ini berperan penting dalam menjaga kesehatan mata.
Kandungan lemak sehat, seperti asam lemak omega-3, dibutuhkan untuk menjaga sistem kardiovaskular tetap sehat. Belut bisa jadi salah satu sumber omega-3 yang baik.
Dalam setiap 100 g belut, misalnya, terdapat sekitar 838 miligram (mg) asam lemak omega-3.
Meski menyehatkan, tapi konsumsi belum juga bisa menimbulkan risiko tertentu.
Mengutip Tasting Table, belut mentah mengandung protein dalam darahnya yang berpotensi menjadi racun untuk manusia. Racun dalam darah membuat konsumsi belut bisa memicu kram otot jantung.
Racun pada belut dikenal dengan nama ciguatoksin. Mengutip laman Cleveland Clinic, ciguatoksin merupakan zat yang bisa mengubah cara sistem saraf.
Lihat Juga : |
Ciguatoksin tidak berbahaya bagi ikan, tapi beracun bagi manusia. Paparan ciguatoksin bisa memicu gejala yang memengaruhi sistem pencernaan, sistem saraf, dan sistem kardiovaskular dalam kondisi yang parah.
Gejala keracunan ciguatoksin biasanya memicu gejala berikut:
- mual dan muntah,
- diare,
- kelelahan,
- sakit kepala,
- penglihatan kabur,
- pusing,
- keringat,
- gatal hebat,
- rasa terbakar di mulut,
- nyeri otot, persendian, dan perut.
Karena inilah, belum selalu dimasak matang sebelum dikonsumsi. Sebagai bahan sushi sekalipun, biasanya belut akan melalui proses masak terlebih dahulu.
(asr/asr)