Meski kaya manfaat, ternyata tidak semua orang bisa makan sukun. Terutama kelompok orang dengan beberapa masalah kesehatan.
Buah sukun yang memiliki nama latin Artocarpus altilis, memang merupakan buah yang cukup populer di Indonesia. Biasanya sukun diolah jadi camilan atau pelengkap makanan.
Buah ini bisa diolah dengan berbagai cara. Mulai dari direbus, digoreng, hingga dikukus, sehingga memberikan variasi rasa yang lezat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya rasanya yang nikmat, buah ini juga tergolong superfood. Mengutip Very Well Fit, sukun kaya akan karbohidrat, serat, vitamin B, vitamin C, dan kalium.
Meskipun memiliki banyak manfaat, makan sukun tidak selalu aman untuk semua orang, terutama yang memiliki kondisi medis tertentu. Siapa saja mereka?
Ada beberapa orang yang mengidap penyakit tertentu justru tidak dianjurkan atau menghindari konsumsi sukun. Pasalnya, kandungan tertentu dalam buah ini bisa memperburuk kondisi kesehatan mereka.
Penting untuk mengetahui siapa saja yang sebaiknya membatasi atau tidak makan sukun agar terhindar dari risiko kesehatan.
Merangkum berbagai sumber, berikut ini para pengidap penyakit yang disarankan tidak makan sukun:
Sukun berasal dari keluarga tanaman yang sama dengan pohon penghasil lateks. Oleh karena itu, orang yang memiliki alergi terhadap lateks sebaiknya berhati-hati dan menghindari makan sukun.
Konsumsi sukun pada penderita alergi lateks dapat memicu reaksi, seperti ruam kulit, gatal-gatal, pembengkakan, hingga kesulitan bernapas. Jika Anda mengalami gejala tersebut setelah makan sukun, segera konsultasikan dengan dokter.
Orang yang memiliki gangguan ini sebaiknya tidak makan sukun. Pasalnya, buah ini berpotensi meningkatkan risiko perdarahan.
Gangguan pembekuan darah menyebabkan darah sulit membeku, sehingga bisa menimbulkan pendarahan berlebihan.
Mengonsumsi sukun yang mengandung zat tertentu bisa memperparah kondisi ini. Itulah sebabnya penderita gangguan pembekuan darah harus menghindari sukun.
Orang yang memiliki hipotensi, alias tekanan darah rendah, perlu menghindari buah yang penampilannya mirip nangka ini.
Kandungan kalium dalam sukun membantu mengatur tekanan darah dan menjaga kesehatan jantung. Namun, bagi penderita hipotensi, makan sukun bisa menyebabkan tekanan darah turun terlalu rendah.
Hal ini bisa memicu gejala pusing, lemas, bahkan pingsan. Oleh karena itu, penderita hipotensi disarankan membatasi konsumsi sukun.
![]() |
Tak hanya buahnya, daun pohon sukun juga bisa dikonsumsi dan punya manfaat kesehatan tersendiri. Sayangnya, tak semua orang bisa mengonsumsinya.
Hal ini karena daun sukun mengandung kalium yang sangat tinggi. Jika dikonsumsi berlebihan, terutama dalam bentuk rebusan daun sukun, dapat menyebabkan penumpukan kalium dalam tubuh yang berbahaya bagi kesehatan ginjal.
Kalium berlebih dapat mengganggu fungsi ginjal secara bertahap dan memperburuk kondisi ginjal yang sudah terganggu.
Makan sukun dalam jumlah berlebihan, khususnya rebusan daun sukun, dapat memicu radang usus. Senyawa dalam daun sukun bisa menyebabkan luka dan peradangan pada dinding usus karena sifatnya yang tajam dan lengket.
Radang usus ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dan gangguan pencernaan yang serius. Jadi, penderita radang usus harus menghindari konsumsi sukun.
Masih bicara soal daun sukun, beberapa kandungan di dalamnya dapat melukai dinding mulut sehingga menyebabkan radang mulut atau sariawan. Kondisi ini membuat gusi dan lidah terasa nyeri dan sulit makan.
Jika Anda sedang mengalami sariawan, sebaiknya hindari makan sukun agar luka di mulut tidak bertambah parah.
Meskipun sukun mengandung serat, konsumsi rebusan daun sukun secara berlebihan atau saat perut kosong, malah dapat mengganggu sistem pencernaan dan menyebabkan sembelit.
Zat tertentu dalam daun sukun bisa mengacaukan proses pelunakan feses, sehingga sulit dikeluarkan. Oleh sebab itu, penderita sembelit dianjurkan tidak makan sukun dalam jumlah banyak.
Itu dia daftar pengidap penyakit yang pantang makan sukun. Penting untuk mengenali kondisi tubuh dan berkonsultasi dengan dokter sebelum menambahkan sukun dalam menu harian, terutama jika Anda memiliki riwayat penyakit tertentu.
(rea/tis)