Dampak Covid-19 pada Perempuan: Risiko Stroke dan Jantung Naik

CNN Indonesia
Selasa, 09 Sep 2025 08:30 WIB
Ilustrasi. Long Covid bisa bikin perempuan lebih berisiko terkena stroke dan penyakit jantung. (Foto: iStock/bgblue)
Jakarta, CNN Indonesia --

Covid-19 bukan hanya menyerang sistem pernapasan. Sebuah studi terbaru menunjukkan virus ini dapat meninggalkan masalah tersembunyi dalam tubuh perempuan, yakni penuaan dini pada pembuluh darah yang berefek pada masalah jantung hingga stroke.

Penelitian yang dipublikasikan di European Heart Journal itu melibatkan hampir 2.400 orang dewasa di 16 negara. Para peneliti menelusuri perubahan kekakuan arteri dalam rentang enam hingga 12 bulan setelah infeksi.

Hasilnya, perempuan yang pernah terinfeksi Covid-19 mengalami kekakuan pembuluh darah setara dengan penuaan lima tahun lebih cepat. Kondisi ini erat kaitannya dengan meningkatnya risiko penyakit jantung dan stroke.

"Covid dapat memengaruhi pembuluh darah secara langsung. Temuan ini menyoroti adanya konsekuensi jangka panjang, khususnya bagi perempuan," kata Profesor Rosa Maria Bruno dari Université Paris Cité melansir New York Post.

Efek ini paling jelas terlihat pada pasien perempuan yang sempat dirawat di unit perawatan intensif (ICU). Namun, bahkan mereka yang hanya dirawat di rumah juga menunjukkan tanda-tanda kerusakan pembuluh darah. Sebaliknya, dampak serupa pada laki-laki tidak signifikan secara statistik.

Bagi perempuan berusia 60 tahun, penuaan pembuluh darah lima tahun lebih cepat diperkirakan meningkatkan risiko penyakit jantung sekitar 3 persen.

Studi ini juga menyingkap hubungan antara long Covid dengan penuaan vaskular. Perempuan yang masih merasakan gejala berkepanjangan seperti kelelahan, sesak napas, atau gangguan konsentrasi lebih rentan mengalami kekakuan arteri.

Meski begitu, ada temuan yang memberi harapan. Perempuan yang sudah divaksinasi mengalami tingkat kekakuan arteri lebih rendah dibanding mereka yang belum menerima vaksin. Hal ini menunjukkan vaksinasi memberi perlindungan tambahan, bukan hanya mencegah gejala berat saat terinfeksi.

Para ilmuwan menjelaskan bahwa virus SARS-CoV-2 dapat memengaruhi endotelium, lapisan tipis pada pembuluh darah melalui reseptor ACE2. Respons peradangan dan sistem imun kemudian berkontribusi pada perubahan jangka panjang ini.

Kardiolog menegaskan pentingnya pemantauan kesehatan jantung bagi perempuan yang pernah terinfeksi Covid-19, terutama bila masih mengalami gejala. Pemeriksaan rutin, gaya hidup sehat, serta menjaga tekanan darah dan kadar kolesterol sangat disarankan untuk mengurangi risiko.

Penelitian ini menjadi salah satu yang terbesar dalam menelusuri dampak jangka panjang Covid-19 terhadap pembuluh darah. Temuan tersebut semakin menegaskan bahwa Covid-19 bukan sekadar penyakit pernapasan, tetapi juga penyakit vaskular dengan konsekuensi serius di masa depan.

(tis/tis)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK