Hati-Hati, Gelombang Panas Bisa Bikin Tubuh Cepat Menua

CNN Indonesia
Rabu, 10 Sep 2025 10:00 WIB
Ilustrasi. Gelombang panas atau hawa panas bisa memicu gangguan kesehatan. (iStock/Pheelings Media)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gelombang panas bukan hanya membuat tubuh terasa lelah dan dehidrasi. Penelitian terbaru menemukan, paparan suhu ekstrem berulang dapat mempercepat penuaan biologis tubuh, hampir setara dengan dampak merokok atau mengonsumsi alkohol.

Dalam studi selama 15 tahun terhadap 24.922 orang dewasa di Taiwan, tercatat sekitar 30 gelombang panas. Hasilnya, orang yang lebih sering terpapar gelombang panas mengalami percepatan usia biologis pada organ tubuh mereka.

Munculnya gelombang panas beberapa kali dalam dua tahun misalnya, dapat menambah sekitar delapan hingga 11 hari pada usia biologis seseorang.

Melansir Very Well Health, berbeda dengan usia kronologis (usia berdasarkan tahun lahir), usia biologis menggambarkan kondisi sel tubuh. Penuaan biologis yang lebih cepat berarti organ mengalami penurunan fungsi lebih awal.

Salah satu teori menyebutkan panas ekstrem dapat memperpendek telomer, struktur DNA di ujung kromosom. Telomer yang lebih pendek berkaitan dengan penuaan lebih cepat dan risiko kematian yang lebih tinggi.

Daniel J. Vecellio, asisten profesor di University of Nebraska Omaha, menyebut gelombang panas sebagai "pembunuh senyap". Meski tidak menimbulkan kerusakan dramatis seperti badai atau kebakaran, gelombang panas terbukti mematikan.

Di Amerika Serikat saja, lebih dari 2.300 kematian terkait panas tercatat pada 2023.

Gelombang panas paling berbahaya bagi pekerja luar ruang, penduduk pedesaan, serta mereka yang tidak memiliki pendingin ruangan. Paparan berulang menimbulkan stres fisiologis tanpa jeda, yang pada akhirnya mempercepat penuaan.

Selain itu, orang lanjut usia, penderita diabetes, obesitas, penyakit jantung, asma, serta ibu hamil juga lebih sulit menyesuaikan diri dengan panas ekstrem. Kondisi medis tertentu membuat tubuh tidak mampu mendinginkan diri secara efektif, sehingga risiko kesehatan meningkat.

Untuk mengurangi risiko, pakar merekomendasikan tetap berada di dalam ruangan saat suhu sedang tinggi, mengenakan pakaian longgar dan berwarna terang, serta menjaga asupan cairan. Namun, bagi pekerja lapangan, solusi jangka panjang berupa akses pendingin dan kebijakan kesehatan kerja menjadi hal yang mendesak.

Gelombang panas kini datang lebih sering, lebih lama, dan lebih intens. Menyadari dampaknya terhadap kesehatan dan penuaan biologis bisa menjadi langkah awal melindungi diri dari bahaya yang kerap tak terlihat.

(tis/tis)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK