Kecepatan bukan satu-satunya hal penting saat jalan kaki. Anda pun bisa mendapatkan manfaat dari perubahan arah. Jalan kaki mundur ternyata ada manfaatnya.
Skinner menyebut berjalan mundur dapat memberikan manfaat bagi fisik dan pikiran.
"Berjalan mundur telah disarankan untuk meningkatkan fleksibilitas hamstring, memperkuat otot-otot punggung bawah, mengurangi risiko cedera lutut dan memperkuat pergelangan kaki, karena sendi ini lebih rentan saat berjalan mundur," tambahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Studi pun menunjukkan berjalan mundur dapat meningkatkan kemampuan kognitif termasuk daya ingat, waktu reaksi, dan keterampilan memecahkan masalah.
Menggabungkan yoga dan jalan kaki bukan ide buruk. Skinner menyebut dalam tradisi yoga atau mindfulness, ada banyak bentuk gerakan yang terintegrasi dengan pernapasan dan kesadaran penuh. Berjalan pun masuk dalam kategori ini.
Yoga berjalan dapat menggabungkan jalan yang disengaja. Artinya, individu fokus pada saat ini, kemudian pikiran, tubuh, dan napas terintegrasi.
Sebaiknya pilih rute jalan kaki yang aman dan familiar. Selain itu, pastikan Anda berkonsentrasi penuh pada pengalaman jalan kaki sehingga perlu menghindari jalan kaki sambil mendengarkan musik atau podcast.
Apa mendaki hanya untuk yang tinggal di pedesaan atau pegunungan? Sebenarnya tidak. Carla Khouri, pemimpin pendakian di Merrell Hiking Club, Inggris, berpendapat hiking juga bisa dilakukan di perkotaan.
Anda bisa menjelajah ruang terbuka hijau di kota. Jalan kaki di area seperti ini memungkinkan Anda menemukan medan yang bervariasi. Variasi ini mampu mempertajam keseimbangan dan koordinasi tubuh juga mengurangi risiko jatuh.
Ketika bicara jalan kaki, orang langsung menganggap jalan kaki dilakukan di luar ruangan. Padahal jalan kaki bisa saja dilakukan di dalam ruangan menggunakan treadmill.
Penggunaan treadmill punya sejumlah keunggulan seperti, ada pengaturan kecepatan, target, dan program latihan spesifik meliputi kecepatan, kemiringan, dan durasi.
Interval walking training atau Japanese walking menerapkan interval dalam berjalan. Metode jalan kaki ini dikembangkan peneliti Jepang dengan dukungan temuan studi pada 2007.
Studi menemukan kelompok yang menerapkan jalan kaki interval mengalami peningkatan kapasitas aerobik, kekuatan otot, dan penurunan tekanan darah sistolik.
Japanese walking dapat diterapkan dengan jalan kaki cepat selama 3 menit, lalu 3 menit berikutnya jalan santai. Sebaiknya ulangi sebanyak 5 kali sehingga total durasi 30 menit.
(els/els)