Apa itu Asam Benzoat di Basreng RI yang Ditolak Taiwan?

CNN Indonesia
Jumat, 31 Okt 2025 11:00 WIB
Ilustrasi. Ada asam benzoat dalam basreng asal RI di Taiwan. (iStockphoto/Akbar Bhahesti)
Jakarta, CNN Indonesia --

Asam benzoat ditemukan di produk bareng asal Indonesia yang dikirim ke Taiwan. Apa sebenarnya asam benzoat hingga membuat barseng ditolak negara itu?

Produk basreng asal Indonesia baru-baru ini ditahan oleh Taiwan Food and Drug Administration (TFDA) setelah ditemukan mengandung bahan pengawet asam benzoat dalam kadar yang melebihi batas yang diizinkan.

Dalam pernyataannya pada 20 Oktober, TFDA menyebut produk 'Basreng Cracker' yang diimpor oleh Xiba Enterprise Co., Ltd. memiliki kadar asam benzoat 0,93 gram per kilogram.

Menurut lembaga tersebut, jenis makanan itu tidak termasuk dalam kategori produk yang diizinkan mengandung bahan tambahan tersebut berdasarkan regulasi setempat.

Akibat temuan itu, sebanyak 1.008 kilogram basreng asal Indonesia ditarik dari pasaran dan akan dikembalikan atau dimusnahkan sesuai peraturan Taiwan.

Apa itu asam benzoat?

Dikutip dari Drugs.com dan Britannica, asam benzoat (benzoic acid) adalah senyawa kristalin tak berwarna yang secara alami terdapat dalam beberapa bahan pangan seperti cranberry, plum, prune, kayu manis, cengkeh, dan berbagai buah beri.

Zat ini merupakan bahan pengawet makanan yang umum digunakan karena mampu menghambat pertumbuhan bakteri, jamur, dan ragi. Dalam daftar turunannya, terdapat juga natrium benzoat dan kalium benzoat, yang lebih larut dalam air dan sering digunakan dalam minuman ringan, saus, hingga makanan kemasan.

Selain untuk makanan, asam benzoat juga banyak digunakan di berbagai industri lain. Dalam farmasi, zat ini berperan sebagai pengawet antimikroba dan antijamur, serta bahan tambahan pada tablet dan kapsul.

Asam benzoat juga sering dikombinasikan dengan asam salisilat dalam salep seperti Whitfield's ointment untuk mengobati infeksi jamur kulit seperti kutu air dan kurap.

Di luar itu, asam benzoat menjadi bahan dasar penting dalam pembuatan kosmetik, pewarna, plastik, dan bahkan obat pengusir serangga.

Dalam jumlah kecil dan sesuai batas aman, asam benzoat tidak berbahaya bagi tubuh. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia juga mengizinkan penggunaannya sebagai pengawet makanan dengan batas tertentu, tergantung pada jenis produk.

Namun, jika digunakan melebihi kadar yang diizinkan, zat ini bisa menimbulkan iritasi pada lambung, gangguan pencernaan, dan reaksi alergi pada sebagian orang yang sensitif.

Karena itu, penggunaan bahan tambahan seperti asam benzoat harus selalu mengikuti batas maksimal yang ditetapkan oleh otoritas pangan di masing-masing negara.

(tis/tis)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK