Sejak letusan dahsyat Gunung Krakatau 1883, Taman Nasional Ujung Kulon menjadi saksi bisu sejarah panjang alam di sana, karena taman nasional ini merupakan yang tertua di Indonesia.
Seluas 122 ribu hektar, kawasan ini adalah satu-satunya habitat alami bagi badak jawa yang tersisa di dunia. Tak hanya badak jawa, taman nasional ini juga rumah untuk owa jawa, kubung sunda, dan manuk bueuk. Tak lupa tumbuh subur di sana cerlang laut, kokoleceran, dan merbau.
Taman Nasional Ujung Kulon diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Selain itu, berkat komitmennya dalam konservasi satwa langka, taman nasional ini mendapat penghargaan Environmental Enforcement Recognition of Excellence (AEEE) dari UN Environment Program.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terakhir, surga bawah laut Taman Nasional Wakatobi seluas 1,39 juta hektar di Sulawesi Tenggara mendapat pengakuan dari UNESCO dan lembaga internasional lainnya.
Taman nasional ini diakui sebagai Cagar Biosfer UNESCO dan Taman Warisan ASEAN. Dihuni oleh kawanan penguasa laut seperti penyu sisik, penyu hijau, ikan napoleon, lumba-lumba totol, sampai cerak melayu. Ekosistem di sana juga diseimbangkan oleh tumbuhan lamun dan bakau sejati.
Kerajaan karang yang megah bersembunyi di bawah laut Wakatobi. Setidaknya 90 persen jenis karang dunia ada di sana, termasuk salah satu karang terpanjang di dunia yaitu karang atol sepanjang 48 kilometer.
(ana/wiw)