3 Pemicu Utama Angka Kematian Ibu Masih Tinggi di Indonesia

CNN Indonesia
Jumat, 28 Nov 2025 08:45 WIB
Ilustrasi. angka kematian ibu saat hamil atau setelah melahirkan masih tergolong tinggi di Indonesia. (Istockphoto/ Pekic)
Jakarta, CNN Indonesia --

Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih berada di level mengkhawatirkan. Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Budi Wiweko, menyebut Indonesia kini menjadi negara ketiga dengan AKI tertinggi di Asia Tenggara, yakni 189 kematian per 100 ribu kelahiran.

"Setiap hari rata-rata 22 ibu meninggal akibat komplikasi kehamilan, persalinan, dan masa nifas," ujar Budi dalam konferensi pers di Jakarta Pusat, Rabu (26/11) menukil Detik.

Kondisi ini menunjukkan bahwa kesehatan perempuan Indonesia masih berada dalam fase krusial. Berikut ini beberapa penyebab kematian ibu terus meningkat di Indonesia yang diungkap Budi:

1. Perdarahan hingga eklamsia

Data 2022 menunjukkan sekitar 3.500 ibu meninggal akibat berbagai komplikasi kehamilan. Dari angka tersebut, 20,9 persen disebabkan oleh perdarahan, 22,4 persen oleh eklamsia, dan 4,9 persen akibat infeksi.

Ketiganya merupakan komplikasi yang sebenarnya dapat dicegah jika ibu mendapatkan perawatan yang tepat dan cepat.

2. Pernikahan dini

Menurut Budi, salah satu faktor yang ikut memicu tingginya AKI adalah tingginya angka pernikahan dini. Persentasenya mencapai 10,03 persen untuk perempuan di bawah usia 18 tahun. Sementara angka kelahiran remaja 15-19 tahun berada di 20,49 per 1.000 orang.

"Pernikahan dini adalah fenomena nyata, bahkan di kota besar," kata Budi.

Dia menjelaskan bahwa secara emosional, remaja belum siap menjalani kehamilan dan pengasuhan anak. Tekanan sosial dan kultur juga dapat memperburuk kondisi psikologis mereka, yang pada akhirnya berdampak pada kualitas kesehatan ibu dan bayi.

3. Tubuh belum siap

Di sisi biologis, kehamilan pada usia terlalu muda juga memiliki risiko besar. Organ reproduksi remaja, terutama di bawah usia 16 tahun, belum sepenuhnya siap untuk menerima dan mempertahankan kehamilan.

"Organ reproduksi belum siap membawa janin dengan berat sekitar 3 kilogram selama sembilan bulan," jelasnya. Penempelan plasenta juga lebih berisiko kurang optimal, sehingga meningkatkan peluang terjadinya tekanan darah tinggi dan preeklamsia.

(tis/tis)


Saksikan Video di Bawah Ini:

VIDEO: Ada Pidana di Balik Pernikahan Anak

KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK