4 Minuman yang Mengandung Vitamin D, Badan Sehat Tulang Kuat
Sinar matahari boleh jadi dianggap sebagai sumber vitamin D terbaik. Tapi selain sinar matahari, kamu juga bisa mendapatkan asupan vitamin D lewat minuman.
Ada beberapa minuman yang mengandung vitamin D. Apa saja?
Lihat Juga : |
Vitamin D merupakan komponen penting untuk tubuh. Vitamin D berperan dalam meningkatkan kekebalan tubuh, menjaga tulang tetap kuat dan sehat, serta masih banyak lagi.
Beberapa makanan sebenarnya juga mengandung vitamin D. Misalnya saja ikan berlemak seperti salmon. Namun, jika salmon dirasa terlalu mahal, kamu bisa menjadi minuman tertentu sebagai alternatif sumber vitamin D.
Minuman yang mengandung vitamin D
Setiap orang dewasa umumnya disarankan mendapat asupan 600 IU vitamin D per hari, dan tidak lebih dari 4 ribu IU per hari.
Ada beberapa minuman yang mengandung vitamin D. Berikut daftarnya, melansir Health.
1. Susu sapi yang diperkaya
Sejak tahun 1930-an, vitamin D telah ditambahkan ke dalam susu sapi. Cara ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan vitamin D masyarakat.
Umumnya, susu jenis ini mengandung setidaknya 100-150 IU vitamin D per sajian.
Selain vitamin D, susu juga mengandung nutrisi penting lainnya seperti protein, kalsium, fosfor, dan kalium.
2. Susu nabati yang diperkaya
Susu nabati murni umumnya tidak mengandung vitamin D. Namun, sebagian besar susu nabati telah diperkaya oleh vitamin D. Jadi, pastikan membaca label kemasan terlebih dahulu untuk memastikan kehadiran vitamin D dalam susu nabati.
Hanya saja, jumlah vitamin D yang ditambahkan ke dalam susu nabati akan berbeda-beda pada masing-masing merek.
3. Jus jeruk yang diperkaya
Sama seperti susu, jus jeruk pada dasarnya tidak mengandung vitamin D secara alami. Namun, banyak produk jus jeruk yang kini ditambahkan dengan vitamin D.
Penambahan vitamin D pada jus jeruk dimulai sejak tahun 1990-an. Saat ini, umumnya satu porsi jus jeruk mengandung sekitar 100 IU atau setara dengan 17 persen kebutuhan vitamin D harian.
4. Kaldu jamur
Jamur adalah satu-satunya sumber nabati yang secara alami mengandung vitamin D. Saat direbus menjadi kaldu yang siap diminum, jamur dapat memberikan dosis vitamin D yang baik.
Hanya saja, seperti minuman fortifikasi lainnya, tak semua kaldu jamur mengandung vitamin D. Hal ini bergantung pada apakah jamur tersebut diolah dengan sinar UV untuk meningkatkan vitamin D atau tidak.
Selain itu, proses pengolahan menjadi kaldu juga turut berpengaruh terhadap kandungan vitamin D di dalamnya. Studi menemukan, waktu perebusan yang lebih lama dapat mengurangi ketersediaan vitamin D.
Selain melalui konsumsi beberapa minuman yang mengandung vitamin D di atas, penting juga untuk tetap mendapatkan paparan sinar matahari yang sehat.
(asr)