Buang air besar (BAB) disertai darah tentu akan membuat cemas dan memicu berbagai pikiran buruk. Apalagi bila kondisi itu muncul tiba-tiba tanpa tanda atau gejala yang dirasakan sebelumnya.
Ada beberapa kondisi yang menyebabkan BAB disertai keluarnya darah. Menariknya, tidak semua kasus seperti ini disertai rasa nyeri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagian orang yang mengalami BAB berdarah tanpa merasakan sakit. Nah, agar tidak salah menilai, simak penjelasan berikut.
Dikutip dari laman Healthline, terdapat beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan BAB berdarah tanpa rasa sakit. Setidaknya ada empat penyebab yang sering terjadi, sebagai berikut.
Wasir atau biasa dikenal dengan sebutan ambeien terjadi akibat melebarnya pembuluh darah (vena) di sekitar area dubur.
Pembuluh darah tersebut kemudian dapat membengkak, menonjol, dan meradang. Ketika terjadi iritasi atau gesekan, pembuluh darah bisa pecah dan mengeluarkan darah yang tampak pada tinja.
Pada beberapa kasus, misalnya wasir ringan atau wasir yang terjadi di dalam rektum, perdarahan ini jarang menimbulkan rasa sakit atau nyeri sehingga sering tak disadari penderitanya.
Biasanya wasir ini hanya menimbulkan gejala gatal dan pendarahan ketika BAB.
Penyebab selanjutnya adalah fisura ani. Kondisi luka kecil atau robekan pada kulit di sekitar saluran anus.
Mengutip buku Stroke "Bukan Akhir Segalanya" Cegah dan Atasi Sejak Dini yang dipublikasikan Guepedia, fisura ani digambarkan sebagai luka terbuka yang dapat menimbulkan perdarahan.
Walau fisura ani kerap disertai nyeri, ada kalanya luka tersebut sangat kecil. Hal itu membuat para penderitanya tak merasakan sakit. Namun darah tetap muncul saat BAB, terutama ketika tinja keras atau terlalu besar.
Polip usus besar adalah kondisi ketika terdapat pertumbuhan jaringan pada dinding bagian dalam usus besar. Polip dapat menyebabkan perdarahan ringan yang menyertai tinja, meski tak menimbulkan rasa sakit.
Selain itu, polip sering dicirikan dengan kebiasaan sembelit atau perubahan pola BAB.
Menurut buku Menuju Hidup Sehat dan Panjang Umur karya Andri Wang, beberapa faktor risiko yang membuat seseorang lebih mudah mengalami polip usus besar antara lain:
Bila polip tidak ditangani, sebagian jenis polip bisa berkembang menjadi kondisi yang lebih serius.
Radang usus kronis atau inflammatory bowel disease (IBD), termasuk Crohn's disease dan Ulcerative colitis. Peradangan tersebut dapat menimbulkan luka pada dinding usus. Inilah yang menyebabkan BAB berdarah.
Selain darah di tinja, gejala lain yang kerap muncul antara lain diare berulang, nyeri perut, penurunan nafsu makan, dan rasa lelah berkepanjangan.
Pada sebagian kasus, perdarahan IBD tidak disertai rasa sakit, terutama saat peradangan berada di area tertentu dari usus besar.
Apabila kejadian BAB berdarah terjadi secara berulang, berkepanjangan, atau volume darahnya bertambah, maka penderita perlu segera memeriksakan diri ke dokter.
Berikut tanda-tanda yang menandakan kondisi ini harus lekas diperiksakan.
- Disertai pusing atau tubuh terasa sangat lemas
- Detak jantung tidak normal atau berdebar
- Nyeri perut mendadak yang terjadi secara intens
- Demam disertai menggigil
- Mual dan muntah
- Diare berkepanjangan
Jika Anda mengalami satu atau lebih dari gejala tersebut, pemeriksaan medis diperlukan untuk mencari penyebab pasti dan menentukan penanganan yang tepat.
Itulah penyebab BAB berdarah tapi tidak sakit. Semoga bermanfaat.
(san/fef)