Ini yang Terjadi pada Gula Darah Usai Minum Cuka Apel

CNN Indonesia
Sabtu, 27 Des 2025 06:40 WIB
Ilustrasi. Minuman cuka apel sering digunakan sebagai cara alami untuk menekan lonjakan gula darah setelah makan. (iStockphoto/YelenaYemchuk)
Jakarta, CNN Indonesia --

Cuka apel merupakan cairan asam hasil fermentasi sari buah apel. Cairan ini dikenal memiliki manfaat kesehatan untuk membantu mengontrol kadar gula darah.

Minuman cuka apel sering digunakan sebagai cara alami untuk menekan lonjakan gula darah setelah makan.

Tapi, apa sebenarnya yang terjadi pada gula darah dalam tubuh setelah minum cuka apel? Berikut penjelasannya menurut para ahli, yang dilansir dari laman Very Well Health.

Respons gula darah setelah minum cuka apel

Cuka apel sering kali dianjurkan untuk dikonsumsi sebelum makan, terutama sebelum mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat. Pasalnya, cuka apel dinilai dapat memengaruhi respons gula darah.

Kandungan asam asetat dalam cuka apel dapat membantu memperlambat pemecahan pati. Akibatnya, gula masuk ke darah lebih lambat dan lonjakan gula darah setelah makan berkurang.

Selain itu, cuka apel dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga sel-sel tubuh, terutama otot, lebih efektif menyerap glukosa dari darah. Kadar gula darah pun tidak naik terlalu tajam.

Bagi orang yang rutin memantau gula darah, efek cuka apel dapat terlihat relatif cepat. Konsumsi sekitar satu sendok makan cuka apel yang telah diencerkan dengan air, diminum 10-20 menit sebelum makan, dapat memengaruhi kadar gula darah dalam waktu singkat.

Meski demikian, respons setiap orang bisa berbeda, tergantung kondisi tubuh dan jenis makanan yang dikonsumsi.

Efek konsumsi cuka apel jangka panjang

Tidak hanya berdampak sesaat, konsumsi cuka apel secara rutin juga dikaitkan dengan perbaikan kontrol gula darah dalam jangka panjang.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minum cuka apel sebelum mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat dapat mengurangi frekuensi dan besarnya lonjakan glukosa.

Dalam jangka waktu tertentu, hal ini berpotensi membantu menurunkan kadar gula darah puasa dan meningkatkan sensitivitas insulin.

Pada penderita diabetes tipe 2, konsumsi sekitar 1-2 sendok makan cuka apel per hari selama beberapa minggu dilaporkan dapat membantu menurunkan kadar gula darah.

Meski memiliki potensi manfaat, cuka apel bukan tanpa risiko. Konsumsi berlebihan atau penggunaan jangka panjang dapat menurunkan kadar kalium dalam tubuh, yang berisiko memengaruhi fungsi jantung dan otot.

Keasaman cuka apel juga dapat mengikis enamel gigi jika dikonsumsi terlalu sering atau tanpa pengenceran yang tepat.

Penting untuk diingat bahwa cuka apel bukanlah pengganti obat diabetes maupun anjuran medis lainnya. Konsumsi cuka apel tidak boleh menggantikan pola makan seimbang, aktivitas fisik, serta pengobatan yang diresepkan dokter.

Jika mempertimbangkan untuk mengonsumsi cuka apel secara rutin, terutama menjadi bagian dari upaya mengontrol gula darah, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter.

(avd/asr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK