'Persahabatan' Suporter Inggris dan Wales di Luar Stadion

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Kamis, 16 Jun 2016 19:32 WIB
Suporter Inggris dan Wales bersatu melawan suporter Rusia di luar lapangan hijau, kota Lille, Perancis. Inggris dan Wales sendiri akan bertanding malam ini.
Ilustrasi suporter sepak bola Britania Raya. (REUTERS/Jason Cairnduff )
Jakarta, CNN Indonesia -- Perseteruan Inggris dan Wales di lapangan hijau ternyata tidak berbuntut pada perpecahan antara suporter kedua negara tersebut. Padahal, argumen saling menyerang kerap dikeluarkan pemain kedua kesebelasan jelang pertandingan mereka, Kamis (16/6) malam WIB.

Para suporter Inggris dan Wales itu malah bersatu saat terlibat bentrok dengan suporter Rusia di Lille, Perancis, kemarin malam waktu setempat. Mereka melancarkan serangan karena suporter Rusia disebut memicu perkelahian terlebih dahulu.

Pemicu perkelahian bukan karena saling ejek membandingkan prestasi masing-masing timnas. Semua itu disebabkan lemparan petasan.

Seperti dilansir dari media Inggris, The Times, kericuhan antara kelompok suporter Inggris-Wales dan Russia baru mereda kala polisi antihuru-hara datang ke lokasi kejadian.

Menarik untuk menjadi pertanyaan, apa sebenarnya motif dibalik pelemparan petasan oleh suporter Russia terhadap pendukung Inggris dan Wales?

Berawal Dari Marseille

Konflik suporter Inggris dan Russia sebenarnya telah dimulai sejak Sabtu (11/6) lalu. Kala itu, timnas Inggris dan Russia bertanding di Stadion Velodrome, Marseille, pada laga pembuka babak penyisihan Grup B Piala Eropa 2016.

Sebelum pertandingan dimulai keributan sudah terjadi di beberapa titik kota Marseille. Selain antarsuporter, terjadi pula bentrok para suporter itu dengan polisi setempat.

Kerusuhan merembet ke dalam stadion. Ketika timnas Rusia mencetak gol penyama kedudukan ke gawang Inggris di ujung laga, para suporter Rusia menerobos barikade dan terlibat bentrok di barisan tribun penonton suporter Inggris.

Pascakerusuhan terjadi, UEFA pun melakukan penyelidikan. Setelah itu, otoritas sepak bola Eropa pun menjatuhkan  sanksi denda sebesar 150 ribu euro (sekitar Rp2.2 miliar) kepada Rusia. Bukan hanya denda, timnas negara Beruang Merah itu pun terancam diskualifikasi jika suporter kembali ribut di dalam stadion.

Persatuan Britania Raya

Jika melihat latar belakang di atas, suporter Wales sebenarnya tak terlibat dalam konflik antara pendukung Inggris dan Rusia. Namun, belakangan suporter The Dragons justru ikut melibatkan diri dalam 'arena' pertempuran kedua kubu tersebut.

Kesamaan geografis dan latar belakang sejarah antara Inggris dan Wales mungkin menjadi sebab lahirnya persatuan antara kedua kubu suporter itu.

Seperti diketahui bersama, Wales dan Inggris merupakan anggota dari Kerajaan Britania Raya yang saat ini dipimpin oleh Ratu Elizabeth II. Kerajaan banyak negara di lepas pantai barat laut eropa itu sudah terbentuk sejak 1707 silam.

Selain memiliki kesamaan sejarah, Wales juga menjadi negara yang pemain sepakbolanya kerap bermain di Liga Inggris. Beberapa pemain Wales seperti Joe Allen, Danny Ward, Aaron Ramsey, dan Ben Davies ada di tim-tim yang mengisi klub-klub penghuni Liga Primer Inggris.

Kesamaan-kesamaan tersebut dapat ditebak menjadi faktor dibalik bersatunya suporter kedua kesebelasan itu. Selain tentu, karena adanya musuh bersama bernama Rusia.

(kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER