Jakarta, CNN Indonesia -- Zlatan Ibrahimovic 'dipaksa' melakukan perpisahan di timnas Swedia dalam situasi yang tidak mengenakkan oleh Belgia. Skuat yang dibelanya sejak 2001 silam, harus kandas di fase grup Piala Eropa 2016 setelah takluk 0-1 dari Swedia.
Adalah Raja Nainggolan, gelandang Belgia, yang mengubur impian Swedia melalui satu-satunya gol ke gawang Swedia pada menit ke-84. Penyerang yang menyudahi kontrak dengan Paris Saint Germain itu pun menyudahi perjuangannya dengan kegagalan.
Meski demikian, pelatih Belgia, Marc Wilmots, tetap bersimpati kepada Ibrahimovic yang menurutnya pemain yang memiliki wibawa luar biasa. "Saya ucapkan salut kepada Ibrahinovic atas kariernya (di timnas)," ungkap Wilmots seperti dikutip dari UEFA.
"Saya juga pernah menjadi pemain dan tahu betul sulitnya bagaimana harus mengakhiri karier bersama timnas."
Menurutnya, Ibra tetaplah pemain bintang meski gagal mengantarkan negaranya tampil lebih jauh di Piala Eropa. "Anda harus sangat berhati-hati dengannya karena ia amat cerdas," ucap Wilmots.
"Kandang ia berada pada posisi yang cukup dalam, tiba-tiba tinggal berhadapan dengan bek tengah."
Wajar jika menurutnya, Wilmots menginstruksikannya agar barisan belakang lebih bertahan ke dalam. "Mereka (Swedia) bermain terbuka dan jika Anda lakukan itu menghadapi kami Anda akan dihukum," tutur Wilmots.
"Kami memang tetap bertahan dengan strategi kami. Kedua tim menyerang cukup baik dan secara taktik, kami lebih baik dalam serangan balik," ungkap pelatih berusia 47 tahun itu.
Wilmots pun mengaku senang dengan hasil positif yang diraih timnya dalam dua laga terakhir. "Enam poin dari sembilan sangat positif sejak kekalahan dari Italia," ucapnya.
Belgia pun bersiap menghadapi Hungaria di fase gugur 16 besar Minggiu (26/6) malam waktu setempat.
(bac)