Jakarta, CNN Indonesia -- Sepanjang masa kejuaraan sepak bola, terutama setelah menjuarai Piala Dunia 1966, Inggris selalu ditempatkan sebagai timnas favorit.
Hal itu bukan tanpa alasan. Inggris mengklaim diri sebagai negara asal sepak bola, negara Ratu Elizabeth itu pun menjadi tempat kompetisi paling populer sejagat raya. Namun, dalam gelaran Piala Eropa 2-16, Inggris kembali gagal memenuhi ekspektasi melangkah lebih jauh.
Susah payah keluar dari fase grup, Inggris akhirnya KO di babak 16 besar. Tim yang mengalahkannya pun mengejutkan, yakni tim debutan Islandia.
Inggris dipermalukan Islandia 1-2 di Stade de Nice, Senin (27/6) waktu setempat atau Selasa (28/6) dini hari WIB.
Timnas dengan julukan
The Three Lions itu sebetulnya sempat mengawali laga dengan optimistis. Apalagi ketika wasit UEFA yang berasal dari Slovenia, Damir Skomina, menunjuk titik putih setelah Raheem Sterling dijatuhkan kiper Islandia Hannes Thor Halldorsson.
Sang kapten, Wayne Rooney, berhasil menjebol gawang Halldorsson dengan tendangan penalti yang keras sempurna pada menit keempat.
Namun, tak butuh waktu lama bagi Islandia untuk mengejutkan publik Inggris. Kurang dari dua menit setelah gol Rooney, Islandia menyamakan kedudukan lewat Ragnar Sigurdsson. Islandia kemudian membalikkan skor jadi 2-1 berkat gol indah dari Kolbeinn Sigthorsson pada menit ke-18.
Setelah Sigthorsson tak ada lagi pencipta gol dalam pertandingan itu, dan Islandia pun melangkah ke perempat final untuk menantang tuan rumah Perancis di Stade de France pada 4 Juli mendatang.
Di satu sisi, kemenangan Islandia ini menjadi tamparan keras bagi Inggris dan segala ekspektasi mereka.
Berikut beberapa catatan di Stade de France, yang menjadi saksi bisu mimpi buruk Inggris:
1. Mandulnya InggrisSeperti dilansir dari
Opta, dalam Piala Eropa kali ini Inggris sebenarnya melakukan usaha menciptakan gol sebanyak 56 kali. Namun, dari sekian banyak peluang yang mereka ciptakan, Inggris hanya mampu menghasilkan empat gol -- sama dengan jumlah gol yang bersarang di gawang mereka.
2. Gol Kilat di Stade de FranceDua gol terjadi hanya dalam tempo enam menit pertama dalam laga antara Inggris dan Islandia. Itu menjadi sejarah tersendiri, karena baru kali pertama terjadi sepanjang sejarah Piala Eropa.
3. Kenangan Buruk
Kebobolan dua gol dalam tempo 18 menit saat menghadapi Islandia merupakan kali pertama Inggris mengalaminya sejak November 2007 silam.
Saat itu, gawang Inggris dibobol cepat oleh Kroasia dan kalah 2-3 di akhir laga.
4. Kesabaran Berbuah HasilHarus menunggu hingga 263 menit sebelum mendapatkan peluang mengarah ke gawang pertamanya di Piala Eropa, Kolbeinn Sigthorsson mampu memanfaatkannya dengan baik.
Pasalnya, satu-satunya kesempatan emas yang ia dapat berujung pada gol ke gawang Inggris. Hasilnya? Islandia melaju, Inggris malu.
(kid)