Jakarta, CNN Indonesia --
Guardians of The Galaxy ibarat anak emas baru Marvel. Baru dirilis sebagai film ke-10 Marvel, garapan sutradara James Gunn itu langsung menjadi favorit dunia. Di minggu pertama debutnya di Amerika, film yang dibintangi Chris Pratt itu langsung meraup lebih dari US$ 11 juta (Rp 128 miliar).
Dalam rentang waktu yang sama, ‘saudara’-nya,
Captain America: The Winter Soldier hanya meraih US$ 10,2 juta (Rp 119 miliar). Sebagai perbandingan,
Godzilla meraih US$ 9,3 juta (Rp 108 miliar),
Transformers: Age of Extinction meraup US$ 8,8 juta (Rp 103 miliar), dan
The Amazing Spiderman 2 mengawali debut dengan US$ 8,7 juta (Rp 101 miliar).
Mengutip kantor berita
Reuters, Senin (2/9),
Guardians of The Galaxy disebut-sebut sebagai film dengan pendapatan domestik kotor tertinggi sepanjang 2014. Tiga minggu berturut-turut sejak dirilis 1 Agustus lalu di Amerika, film itu memuncaki Box Office. Minggu terakhirnya memeroleh US$ 16,3 juta (Rp 190 miliar).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara total, pendapatan domestiknya melejit ke angka US$ 274,6 juta (Rp 3,2 triliun). Lagi-lagi, itu mengalahkan
Captain America: The Winter Soldier yang sebelumnya berada di puncak dengan total pendapatan domestik US$ 259,8 juta (Rp 3 triliun). Sedang untuk pendapatan global, menurut data Walt Disney yang memasarkan
Guardians of The Galaxy, film itu meraup US$ 547,7 juta (Rp 6,4 triliun).
Sayang, jumlah itu belum mengalahkan
Transformers: Age of Extinction. Lanjutan film transformasi mobil ke robot raksasa itu punya pendapatan global tertinggi: hampir US$ 1 miliar (Rp 11,7 triliun). Padahal, pendapatan domestiknya hanya US$ 244,3 juta (Rp 2,8 triliun), jauh di bawah
Guardians of The Galaxy.
Film yang dibintangi Mark Wahlberg itu juga dihujat kritikus. Mengutip CNN, rating-nya di RottenTomatoes.com hanya 18 persen. Rahasia keunggulan
Transformers: Age of Extinction adalah peminat luar negeri. Tiongkok merupakan pasar terbesarnya. Lebih dari US$ 300 juta (Rp 3,5 triliun) didapat dari sana.
Bagaimanapun,
Guardians of The Galaxy masih patut diacungi jempol untuk ukuran film waralaba baru. Di antara film-film musim panas lainnya, ia tampak menonjol. Apalagi, menurut data tabulator bisnis film, Rentrak, ada tren penurunan 15 persen pada minggu terakhir musim panas tahun ini.
Penurunan juga terjadi pada pendapatan kotor film-film yang dirilis Mei hingga Agustus. Menurut Box Office Mojo, tahun lalu pendapatan film-film musim panas mencapai US$ 4,85 miliar (Rp 56,7 triliun). Sementara tahun ini, pendapatan film yang rilis Mei-Agustus hanya US$ 3,67 miliar (Rp 42,9 triliun). Artinya, ada penurunan 25 persen.
Bukan hanya itu, 2014 juga disebut-sebut sebagai tahun pertama setelah 2001, yang pendapatan domestik dari film musim panasnya tidak mencapai US$ 300 juta. Padahal, musim panas bisa menyumbang 40 persen untuk pendapatan keseluruhan film sepanjang tahun. Tahun lalu, pendapatan domestik Iron Man 3 bisa mencapai US$ 400 juta (Rp 4,6 triliun) sendiri.
Guardians of The Galaxy mengisahkan sekelompok penjaga ruang angkasa yang bersatu melawan kekuatan besar pengancam dunia. Itu terjadi setelah Peter Quill (Chris Pratt) mencuri bola khusus berkekuatan dahsyat. Film itu diproduksi dengan biaya sekitar US$ 170 juta (Rp 1,9 triliun), belum termasuk promosi.