MENGENANG SANG KOMEDIAN

Joan Rivers, si Nenek Bermulut Pedas

CNN Indonesia
Selasa, 02 Sep 2014 14:25 WIB
Sepanjang hidupnya, Joan kerap membuat kontroversi lewat celotehannya yang menyindir para selebritas.
Jakarta, CNN Indonesia -- Joan Rivers, sang komedian pembuat kontroversi itu sedang tergolek koma di Rumah Sakit Mount Sinai di New York. Joan berhenti bernapas pada saat menjalani operasi tenggorokan di klinik medis di Manhattan pada Kamis minggu lalu.

Sepanjang hidupnya, dia kerap membuat kontroversi lewat celotehannya yang menyindir selebritas. Penampilan menonjol Joan Rivers muncul pada 1965 saat dia menjadi bintang tamu di acara The Tonight Show, perintis program bincang-bincang dan komedi larut malam dengan pembawa acara Johnny Carson, yang diakui sebagai mentor oleh Joan.   

Dari acara tersebut, gaya komikal khas Joan mengolok-olok selebritas, dan juga dirinya yang sering bercanda tentang operasi plastik berlebihannya, mulai dikenal. Ketika perempuan Brooklyn itu meluncurkan program saingan, The Late Show, hubungan keduanya merenggang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kesuksesannya berlanjut saat Joan membawakan acara siang yang sukses, The Joan Rivers Show, yang memenangkan Joan di ajang Daytime Emmy sebagai Outstanding Talk Show Host. Namun, gaya menghinanya terutama saat mendiskusikan hal-hal sensitif atau pribadi dianggap kontroversial oleh media.

Semakin kontroversial dirinya, nama Joan kian melambung. Penampilan Joan Rivers membawakan program E! celebrity fashion show Fashion Police salah satunya.   

Di acara The Late Show With David Letterman pada 26 Februari 2013, Joan dianggap menghina Adele. Pada acara tersebut, Joan mengatakan dia bertemu dengan penyanyi Inggris itu di acara Academy Awards. Lalu dia membuat isyarat dengan tangan mengacu pada besar tubuh seorang ibu yang baru melahirkan.  

Joan lalu diminta membela dirinya atas komentar yang dia lontarkan tersebut. Tapi dia malah lanjut mengeritik penyanyi bersinar yang menerima banyak penghargaan tersebut.

"Pembelaan saya tidak perlu. Dia seorang perempuan gemuk yang sangat, sangat kaya, dia hanya harus tenang, atau menurunkan berat badannya! Dia ingin permintaan maaf, saya akan membuat iklan pada bokongnya. Saya akan menulis, ‘Anda tidak gemuk'. Saya punya banyak ruang untuk iklan lainnya,” sindir Joan.

"Adele adalah perempuan cantik dan sukses dan memiliki... Apa? Kekayaan US$ 100 juta (sekitar Rp 1 triliun). Mari hadapi kenyataan, dia gemuk!"

Itu bukan pertama kalinya Joan mengomentari bobot tubuh selebritas. Dalam wawancara di program terkenal Oprah Winfrey, pembawa acara Fashion Police itu menyebut berat sang ratu talkshow itu naik sekitar 20-an kilogram. "Anda tidak seharusnya membiarkan hal itu terjadi," katanya pada Oprah.

"Anda perempuan yang cantik dan masih lajang. Anda harus turunkan berat badan!"
 
Christina Aguilera pun turut menjadi target sindiran Joan. Setelah Christina lupa akan lirik Lagu Kebangsaan Amerika Serikat di ajang Super Bowl pada 2011. "Dia tampak seperti babi. Bagaimana dia bisa sebodoh itu?" kata penulis buku I Hate Everyone, Starting With Me tersebut.

"Christina pasti sedang memikirkan makanan sehingga dia lupa liriknya," ujar Joan berkomentar yang kemudian dikonfrontasi oleh penyanyi Genie in a Bottle itu.

Kecaman untuk Joan

Tak hanya para selebritas Hollywood, nenek 81 tahun itu juga sering mengeluarkan komentar kontroversial yang menyinggung isu SARA.  

Maret tahun lalu Joan menolak untuk meminta maaf atas pernyataannya tentang tragedi Holocaust. Saat tampil di program Fashion Police, dia berkomentar tentang model gaun Heidy Klum yang dipakai di Academy Awards.

"Terakhir kali Jerman sepanas itu adalah ketika mereka mendorong orang-orang Yahudi ke dalam oven," kata perempuan bersuara parau tersebut. Kelompok anti penistaan atau Anti-Defamation menyebut bahwa ucapan Joan vulgar dan mengerikan. Namun Joan yang seorang Yahudi tersebut mengatakan, itu adalah caranya agar orang mau berbicara.

"Ini adalah cara saya mengingatkan orang tentang Holocaust, saya melakukannya melalui humor," katanya di program Showbiz Tonight.

Direktur Nasional ADL Abraham H. Foxman menulis dalam situs organisasinya, "Dari semua orang, Joan Rivers seharusnya tahu lebih baik. Ada hal-hal tertentu tentang Holocaust yang harusnya tabu. Hal itu terutama berlaku bagi orang Yahudi, yang bagi mereka Holocaust masih sebuah memori yang menyakitkan."

Tapi pandangan paling kontroversial Joan adalah tentang krisis Israel-Gaza. Dalam kata-kata kasar politi terbarunya itu dia menyatakan, warga sipil Palestina di Gaza ‘layak untuk mati’.

Saat diberitahu seorang wartawan bahwa lebih dari dua ribu orang Palestina terbunuh dalam konflik tersebut. Joan mengangkat tangan dengan respons terkejut.

"Katakan itu pada orang-orang di Hiroshima. Ketika Anda mendeklarasikan perang maka Anda menyatakan perang. Mereka memulainya," kata Joan.   

"Anda berhak mati karena memulainya. Jangan berani membuat saya merasa sedih tentang hal tersebut." Komentarnya tersebut mendapat tamparan keras publik, dia lalu merespons lewat akun facebook-nya.

Joan menulis, "Saya sedih dan kecewa karena pernyataan saya tentang tragedi yang memakan korban sipil benar-benar diambil di luar konteks. Apa yang saya katakan dan yakini adalah, perang adalah neraka, sayangnya warga sipil menjadi korban konflik politik tersebut. Kami, bangsa Amerika Serikat, tahu dengan pasti bahwa setelah 69 tahun kami masih merasa bersalah atas (peristiwa) Hiroshima dan Nagasaki.”
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER