BONEKA-BONEKA HOROR
Cemas Menanti Teror Annabelle
CNN Indonesia
Rabu, 24 Sep 2014 10:46 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Masih ingat boneka perempuan berbusana putih lusuh di film The Conjuring? Annabelle, namanya.
Ia disimpan dalam kotak kaca khusus yang tampak istimewa. Annabelle dan kotak kacanya, ada di rumah Ed dan Lorraine Warren. Ia menjadi satu dari banyak benda mistis yang pernah ‘ditaklukkan’ pasangan pemburu hantu itu. Ed dan Lorraine menyimpan semuanya dalam sebuah ruang khusus.
Dalam The Conjuring, Annabelle tak terlalu mendapat tempat istimewa. Ia hanya beberapa kali diperlihatkan pada penonton. Namun, semua bisa menyimpulkan betapa ia tampak menyeramkan.
Dalam film terbaru John R. Leonetti, Annabelle akan menempati porsi utama. Leonetti merupakan pengarah foto dalam The Conjuring. James Wan, sutradara The Conjuring yang juga menggarap beberapa film horor seperti Insidious, Saw, dan Dead Silence, kali ini bertindak sebagai produser.
Dalam Annabelle, dikisahkan bahwa mulanya boneka itu merupakan hadiah dari John Gordon (Ward Horton) untuk istrinya yang tengah hamil, Mia Gordon (Annabelle Wallis).
Tiba-tiba, kedatangan salah seorang pemuja setan di suatu malam, meneror mereka. Terjadilah pergelutan penuh darah. Sampai akhirnya, setetes darah si pemuja setan merasuki tubuh Annabelle.
John dan Mia merasa malam menakutkan itu telah usai. Mereka melanjutkan hidup. Pindah rumah sambil membawa Annabelle, dan melahirkan seorang putri. Suatu saat, Annabelle hidup kembali.
Film yang akan rilis secara global pada 3 Oktober mendatang itu, merupakan prekuel The Conjuring. Annabelle menceritakan sejarah boneka menyeramkan berkekuatan dahsyat yang disimpan secara istimewa di ruangan khusus Ed dan Lorraine Warren. Bisa dibilang, itu mengobati penasaran penonton dalam film sebelumnya, yang bertanya-tanya mengapa boneka itu diberi kotak istimewa.
Atmosfer seram
Masih sama seperti The Conjuring, Annabelle tidak memunculkan wujud fisik arwah jahat. Frekuensi kemunculannya bisa dihitung jari. Bentuknya pun tidak buruk rupa dan berdarah-darah. Hanya berupa wanita berbusana putih dengan rambut berantakan. Atau, boneka Annabelle bermata seram.
Namun, dari trailernya terlihat, film itu akan mampu memorak-porandakan adrenalin penonton. Caranya, sama seperti yang dilakukan James Wan dalam The Conjuring.
Pertama, Annabelle menyedot simpati penonton pada keluarga Gordon. Mudah, karena keluarga itu menampilkan sepasang suami istri, tampan dan cantik, yang tengah menanti kelahiran bayi.
Lalu, perlahan sutradara Leonetti menambahkan atmosfer menyeramkan. Sedikit demi sedikit, ia menyuntikkan kejutan horor. Itu membuat penonton menanti dengan cemas teror yang akan terjadi.
Misalnya, saat roh jahat dalam Annabelle berjalan perlahan mendekati bayi Mia. Hal yang sama juga terjadi saat Mia menjahit. Kamera terus menyorot jari-jarinya dari jarak dekat. Sampai mendadak, bukan jari Mia yang tertusuk, melainkan kompor di dapurnya yang meledak dan terbakar.
Atmosfer seram yang membekap seluruh film itulah yang lebih membuat penonton tertarik.
Sukses meneror
Itu terbukti untuk The Conjuring. Meski hanya ada sedikit gambar arwah jahat yang menyeramkan, film itu sukses meneror penonton. Ia untung besar. Mengutip Box Office Mojo, dari biaya produksi US$ 20 juta (sekitar Rp 239,5 miliar), pendapatan globalnya US$ 318 juta (sekitar Rp 3,8 triliun).
Baru dirilis pada 19 Juli 2013 di Amerika, The Conjuring langsung unggul di box office. Pada minggu pembukaannya, film itu sudah meraup hampir US$ 42 juta (hampir Rp 503 miliar). Ia pernah berada di puncak box office, dan diputar di lebih dari tiga ribu studio teater.
Yang membuat film itu menarik, bukan hanya alur cerita yang punya kejutan di setiap adegan. Film itu, sebagaimana Annabelle nanti, juga diilhami dari kisah nyata. Teror yang diangkat dari cerita sebenarnya, jauh lebih membuat penonton betah sampai akhir film.
Belum ada yang memperkirakan apakah Annabelle akan sesukses, atau bahkan mungkin melebihi kegemilangan The Conjuring. Namun dari trailer resmi yang diluncurkan Warner Bros di YouTube, terlihat ia lebih punya alur cerita menarik, tak sekadar memperlihatkan upaya pengusiran roh jahat.
Kini, yang bisa dilakukan hanya menanti dengan cemas teror Annabelle menghantui layar lebar dunia.
Ia disimpan dalam kotak kaca khusus yang tampak istimewa. Annabelle dan kotak kacanya, ada di rumah Ed dan Lorraine Warren. Ia menjadi satu dari banyak benda mistis yang pernah ‘ditaklukkan’ pasangan pemburu hantu itu. Ed dan Lorraine menyimpan semuanya dalam sebuah ruang khusus.
Dalam The Conjuring, Annabelle tak terlalu mendapat tempat istimewa. Ia hanya beberapa kali diperlihatkan pada penonton. Namun, semua bisa menyimpulkan betapa ia tampak menyeramkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam Annabelle, dikisahkan bahwa mulanya boneka itu merupakan hadiah dari John Gordon (Ward Horton) untuk istrinya yang tengah hamil, Mia Gordon (Annabelle Wallis).
John dan Mia merasa malam menakutkan itu telah usai. Mereka melanjutkan hidup. Pindah rumah sambil membawa Annabelle, dan melahirkan seorang putri. Suatu saat, Annabelle hidup kembali.
Film yang akan rilis secara global pada 3 Oktober mendatang itu, merupakan prekuel The Conjuring. Annabelle menceritakan sejarah boneka menyeramkan berkekuatan dahsyat yang disimpan secara istimewa di ruangan khusus Ed dan Lorraine Warren. Bisa dibilang, itu mengobati penasaran penonton dalam film sebelumnya, yang bertanya-tanya mengapa boneka itu diberi kotak istimewa.
Atmosfer seram
Masih sama seperti The Conjuring, Annabelle tidak memunculkan wujud fisik arwah jahat. Frekuensi kemunculannya bisa dihitung jari. Bentuknya pun tidak buruk rupa dan berdarah-darah. Hanya berupa wanita berbusana putih dengan rambut berantakan. Atau, boneka Annabelle bermata seram.
Namun, dari trailernya terlihat, film itu akan mampu memorak-porandakan adrenalin penonton. Caranya, sama seperti yang dilakukan James Wan dalam The Conjuring.
Pertama, Annabelle menyedot simpati penonton pada keluarga Gordon. Mudah, karena keluarga itu menampilkan sepasang suami istri, tampan dan cantik, yang tengah menanti kelahiran bayi.
Lalu, perlahan sutradara Leonetti menambahkan atmosfer menyeramkan. Sedikit demi sedikit, ia menyuntikkan kejutan horor. Itu membuat penonton menanti dengan cemas teror yang akan terjadi.
Misalnya, saat roh jahat dalam Annabelle berjalan perlahan mendekati bayi Mia. Hal yang sama juga terjadi saat Mia menjahit. Kamera terus menyorot jari-jarinya dari jarak dekat. Sampai mendadak, bukan jari Mia yang tertusuk, melainkan kompor di dapurnya yang meledak dan terbakar.
Atmosfer seram yang membekap seluruh film itulah yang lebih membuat penonton tertarik.
Sukses meneror
Itu terbukti untuk The Conjuring. Meski hanya ada sedikit gambar arwah jahat yang menyeramkan, film itu sukses meneror penonton. Ia untung besar. Mengutip Box Office Mojo, dari biaya produksi US$ 20 juta (sekitar Rp 239,5 miliar), pendapatan globalnya US$ 318 juta (sekitar Rp 3,8 triliun).
Baru dirilis pada 19 Juli 2013 di Amerika, The Conjuring langsung unggul di box office. Pada minggu pembukaannya, film itu sudah meraup hampir US$ 42 juta (hampir Rp 503 miliar). Ia pernah berada di puncak box office, dan diputar di lebih dari tiga ribu studio teater.
Yang membuat film itu menarik, bukan hanya alur cerita yang punya kejutan di setiap adegan. Film itu, sebagaimana Annabelle nanti, juga diilhami dari kisah nyata. Teror yang diangkat dari cerita sebenarnya, jauh lebih membuat penonton betah sampai akhir film.
Belum ada yang memperkirakan apakah Annabelle akan sesukses, atau bahkan mungkin melebihi kegemilangan The Conjuring. Namun dari trailer resmi yang diluncurkan Warner Bros di YouTube, terlihat ia lebih punya alur cerita menarik, tak sekadar memperlihatkan upaya pengusiran roh jahat.
Kini, yang bisa dilakukan hanya menanti dengan cemas teror Annabelle menghantui layar lebar dunia.
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK