Jakarta, CNN Indonesia -- Penolakan rencana reklamasi kawasan Tanjung Benoa di Bali terus bergulir. Kali ini desakan datang dari para musisi Indonesia.
Melalui konser musik bertajuk
Konser Svara Bumi, beberapa musisi tanah air menyuarakan penolakannya terhadap rencana perubahan kawasan konservasi Tanjung Benoa.
Musisi seperti Kill The DJ, Seringai, Navicula, Superman is Dead, Cinta Ramlan, dan Melanie Subono ikut berpartisipasi di konser yang digelar di Kafe Rollingstone, Selasa (30/9) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai penampilan dari penyanyi hiphop asal kota gudeg, KillTheDJ, band Navicula mulai memanaskan suasana. Dari atas panggung Robi, vokalis Navicula, terus menyuarakan penolakannya terhadap wacana reklamasi Tanjung Benoa.
"Kenapa kami menolak reklamasi? Karena Bali adalah rumah kita bersama!" teriak Robi dengan penuh semangat.
Lagu-lagu berbau politik seperti
Mafia Hukum, Kita Bukan Mesin dilantunkan oleh band beraliran
grunge asal Bali ini. Sebagai penutup penampilan Navicula membawakan hits
Metropolutan.
Tensi sempat turun sejenak saat Cinta Rampan tampil berkolaborasi dengan Djenar Maesa Ayu disusul penampilan dari Melanie Subono membawakan orasi antireklamasi pula.
Panggung kembali membara ketika band rock asal Jakarta, Seringai, mulai bersiap-siap. Sejak lagu pertama dimainkan ratusan penonton yang ada di depan panggung terus berjingkrak. Sekitar 6 lagu dibawakan oleh Arian cs, termasuk lagu hits mereka,
Tragedi dan
Mengadili Persepsi.
Setelah Seringai selesai membakar massa, tiba-tiba saja Iwan Fals naik ke atas panggung. Sontak riuh penonton menyambut kedatangan musisi legendaris itu. Pasalnya Iwan Fals tidak tercantum sebagai pengisi acara pada konser ini.
"Keinginan melawan Tuhan, manusia, dan alam tentu mendapat penolakan. Maka penolakan terhadap reklamasi ini adalah hal yang wajar," kata Iwan Fals yang langsung dibalas dengan gemuruh penonton.
Iwan Fals tampil sendirian dengan gitarnya. Tak kurang dari enam lagu dibawakan, termasuk lagu legendarisnya
Bongkar. Di akhir penampilannya, Iwan Fals menyerukan pesan kepada semua penonton untuk tetap setia dalam perjuangan. "Ini adalah bukti kerinduan saya ada alam, teruslah berjuang kawan jangan lelah dan jangan bosan!" ujar Iwan.
Superman is Dead dan pesan warga asli Bali Sebelum menuju puncak acara, tampil Olga Lydia membacakan pesan dari Happy Salma yang tidak bisa ikut hadir di acara ini. Ia juga membacakan puisi karya Sapardi Djoko Darmono berjudul
Selamat Pagi Indonesia.Tibalah di penghujung acara, Superman is Dead tengah bersiap naik ke atas panggung. Puluhan massa outsiders--sebutan untuk penggemar Superman is Dead-- yang ada diluar
venue merangsek masuk ke dalam.
Trio Bobby, Eka, dan Jerinx tampil agresif. Selama kurang lebih 45 menit, SID kembali memanaskan suasana lewat aksi panggung mereka. "Bali adalah rumah dan tempat kelahiran kami, jangan sampai Bali dirusak oleh penguasa-penguasa rakus!" cetus Bobby, vokalis sekaligus gitaris SID.
Sepanjang permainan, ratusan penonton ikut bernyanyi bersama. Apalagi saat lagu
Kuta Rock City dimainkan. Dari awal hingga akhir koor penonton mengiringi lagu dari album pertama SID tersebut. Menutup penampilan malam tadi, SID membawakan medley lagu Iwan Fals
Kemesraan dan
Jika Kami Bersama.Di konser yang digagas oleh Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi Tanjung Benoa (ForBali) ini juga diadakan penggalangan dana untuk gerakan pelestarian alam. Seluruh donasi yang dikumpulkan dari pengunjung akan disumbangkan ke Walhi.