Borong-borong Properti Film via Lelang
CNN Indonesia
Jumat, 03 Okt 2014 14:19 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Memiliki barang-barang yang terdapat dalam film-film adalah impian bagi para kolektor, juga para moviegoers—penggemar fanatik film. Tidak usah khawatir, properti-properti film ini dilelang oleh Prop Store di London.
Silakan pilih: dek kartu dari Casino Royale, papan seluncur milik Marty McFly dalam Back to the Future: Part 2, atau jas biru Margaret Thatcher dari The Iron Lady. Selama ini, transaksi Prop Store lewat internet (www.propstore.com).
Namun sekarang, para kolektor dapat melihat langsung properti-properti ini di sebuah acara yang dilangsungkan di bioskop Vue di pusat perbelanjaan Westfield, di barat London. Sebanyak lebih dari 370 barang akan dijual kepada penawar harga tertinggi.
Barang-barang yang ditawarkan cukup menakjubkan, dan memang banyak didominasi dengan objek-objek dari film superhero dan sci-fi. Para kolektor dan moviegoers pun terpicu untuk berlomba-lomba mendapatkan barang-barang ini.
Miniatur pesawat luar angkasa Star Wars mendapatkan banyak perhatian. Begitu baju topeng Batman, kostum Terminator, kostum William Shatner dari Star Trek III: The Search for Spock, serta kawat oranye yang dikenakan Milla Jovovich dalam The Fifth Element.
Kehadiran properti James Bond dalam lelang ini juga cukup signifikan dengan adanya baju safari milik Roger Moore dari The Man with the Golden Gun, pistol Walther P99 yang digunakan oleh Pierce Brosnan dalam Die Another Day, dan botol racun dari Moonraker.
Salah satu barang paling mengagumkan dan tentunya diestimasikan menjadi barang termahal adalah properti dari film yang tidak pernah dibuat. Yaitu, sebuah kursi seharga 60.000 sampai 80.000 poundsterling atau sekitar Rp 1,1 miliar sampai 1,5 miliar.
Ini bukan sembarang kursi. Dirancang oleh HR Giger, spesialis kisah alien, kursi alumunium ini didekorasi dengan tengkorak dan tulang belulang. Sedianya bakal dijadikan properti film besutan Alejandro Jodorowsky yang diadaptasi dari Dune, novel sci-fi karya Frank Herbert.
“Pada akhirnya ini adalah ceruk dari pasar global,” kata pendiri dan pemimpin Prop Store Stephen Lane. “Kita harus dapat menjangkau kolektor animasi stop-motion di Jepang, atau kolektor Superman di Amerika.”
Soal lelang ini, Lane mengatakan, bisnisnya tidak akan berjalan tanpa internet. “Kami telah melakukannya selama 16 tahun, kami memiliki data dari kolektor-kolektor yang mendukung pasar ini,” fans fanatik Star Wars ini menambahkan.
Gudang-gudang milik Lane tersebar di London dan Los Angeles. Sehari-hari dibantu 20 karyawan, Lane mengungkap pasar bagi properti film baru bergaung 10 tahun terakhir, dan materinya terbatas.
“Memangnya ada berapa banyak Batsuits di dunia ini? Saat barang-barang ini dilelang, barulah orang-orang antusias,” cetus Lane. Lelang Prop Store-Ultimate Movie Collectables digelar sepanjang Oktober 2014.
Silakan pilih: dek kartu dari Casino Royale, papan seluncur milik Marty McFly dalam Back to the Future: Part 2, atau jas biru Margaret Thatcher dari The Iron Lady. Selama ini, transaksi Prop Store lewat internet (www.propstore.com).
Namun sekarang, para kolektor dapat melihat langsung properti-properti ini di sebuah acara yang dilangsungkan di bioskop Vue di pusat perbelanjaan Westfield, di barat London. Sebanyak lebih dari 370 barang akan dijual kepada penawar harga tertinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Miniatur pesawat luar angkasa Star Wars mendapatkan banyak perhatian. Begitu baju topeng Batman, kostum Terminator, kostum William Shatner dari Star Trek III: The Search for Spock, serta kawat oranye yang dikenakan Milla Jovovich dalam The Fifth Element.
Salah satu barang paling mengagumkan dan tentunya diestimasikan menjadi barang termahal adalah properti dari film yang tidak pernah dibuat. Yaitu, sebuah kursi seharga 60.000 sampai 80.000 poundsterling atau sekitar Rp 1,1 miliar sampai 1,5 miliar.
Ini bukan sembarang kursi. Dirancang oleh HR Giger, spesialis kisah alien, kursi alumunium ini didekorasi dengan tengkorak dan tulang belulang. Sedianya bakal dijadikan properti film besutan Alejandro Jodorowsky yang diadaptasi dari Dune, novel sci-fi karya Frank Herbert.
“Pada akhirnya ini adalah ceruk dari pasar global,” kata pendiri dan pemimpin Prop Store Stephen Lane. “Kita harus dapat menjangkau kolektor animasi stop-motion di Jepang, atau kolektor Superman di Amerika.”
Soal lelang ini, Lane mengatakan, bisnisnya tidak akan berjalan tanpa internet. “Kami telah melakukannya selama 16 tahun, kami memiliki data dari kolektor-kolektor yang mendukung pasar ini,” fans fanatik Star Wars ini menambahkan.
Gudang-gudang milik Lane tersebar di London dan Los Angeles. Sehari-hari dibantu 20 karyawan, Lane mengungkap pasar bagi properti film baru bergaung 10 tahun terakhir, dan materinya terbatas.
“Memangnya ada berapa banyak Batsuits di dunia ini? Saat barang-barang ini dilelang, barulah orang-orang antusias,” cetus Lane. Lelang Prop Store-Ultimate Movie Collectables digelar sepanjang Oktober 2014.
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK