Jakarta, CNN Indonesia -- The Rape, Abuse and Incest National Network (Rainn) mengatakan, Maroon 5 meremehkan kejahatan seksual dalam video musik
Animal. Kelompok antikekerasan seksual di Amerika Serikat ini memprotes isi video musik yang menampilkan fantasi seorang penguntit.
"Jangan membuat orang bingung antara menguntit yang merupakan tindakan kriminal dengan romansa. Gambaran tentang penguntitan sebaiknya tidak diberikan tempat di industri hiburan," begitu pernyataan Rainn.
Dalam video musik yang disutradarai oleh Sam Meyer dan dirilis pada 29 September 2014 ini, sang vokalis Adam Levine memerankan jagal yang menguntit seorang pelanggannya—diperankan oleh Behati Prinsloo, istri Levine. Lalu, ia menyusup ke rumahnya, dan berimajinasi intimasi dengan tubuh berlumuran darah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain video musiknya dianggap menampilkan gambar sarat kekerasan seksual, lirik lagunya pun dituding tak ubahnya buku harian seorang kriminal seks. Tak tanggung-tanggung kritik yang mengalir mengecam video ini.
"Inilah apa yang disebut budaya pemerkosaan," tulis seorang pengguna Twitter. Sementara seorang pengguna Youtube berkomentar, "Saya sangat kecewa Adam Levine menggarap lagu dan video ini."
Yang lain pun berkomentar, "Ada banyak perempuan yang dipukuli, dimutilasi, dan dibunuh atas nama cinta. Tindakan menguntit tidaklah benar digambarkan sebagai simbol cinta."
Rainn mengatakan Maroon 5 belum merespons kritik-kritik tersebut. Padahal, Maroon 5 sudah dikontak terkait kasus ini.
"Ide gila ini tiba-tiba muncul begitu saja. Ide ini sangat 'keji,' aneh, dan keren," ujar Levine sebelumnya tentang lagu ini.