Jakarta, CNN Indonesia -- Sutradara Christopher Nolan selalu bisa dengan sukses membuat orang tak sabar menanti filmnya. Setelah berkarya lewat
Inception dan trilogi
The Dark Knight, tahun ini ia membius pencinta film dengan
Interstellar.
Seperti film-film sebelumnya, Nolan menggunakan cara unik untuk promosi. Ia tidak gembar-gembor seperti sutradara lain. Penggemarnya dibiarkan penasaran. Baru-baru ini ia mulai getol membocorkan soal film itu. Bocoran pertama Nolan soal
Interstellar muncul melalui aplikasi permainan.
Kini, Paramount Pictures dan Google memunculkan bocoran kedua. Kerjasama keduanya diwujudkan lewat Interstellar Space Hub. Itu hasil kolaborasi Google for Education, Google+, Google Play, dan YouTube. Lewat situ, penggemar bisa memahami lebih dalam soal
Interstellar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sana, tersedia fitur-fitur menarik seperti Space Hunt atau Solar System Builder. Ada pula Time Capsule yang bisa menggabungkan konten para penggunanya menjadi sebuah film pendek. Kuratornya, Google Play dan Nolan sendiri.
Lewat Google+ Hangout on Air, pengguna juga bisa saling berdiskusi tentang film luar angkasa itu.
Sedang Google for Education, menampilka pelajaran bertema Interstellar yang akan disebar ke sekolah-sekolah di Amerika, pertengahan Oktober mendatang. Khususnya, pelajaran Matematika dan Ilmu Alam yang menjadi inspirasi film.
Melalui situs resminya, produser film Emma Thomas menuturkan, pihaknya memanfaatkan kekuatan Google untuk meningkatkan pengalaman penggemar soal
Interstellar.
Dengan begitu, mereka akan lebih merasa terhubung dengan film. "Google telah menyediakan Hub untuk pengalaman teatrikal. Ada mekanisme bagi penonton untuk memberikan kesan kepada studio tentang kualitas dari presentasi teknisnya," ungkap Emma.
Nyaris punahMasih melalui Google, Nolan sekaligus menginformasikan format film yang digarapnya, yakni 35mm. Ia pun menjelaskan perbedaan antara film yang dibuat dengan format 70mm, 35mm, 700mm IMAX dan proyeksi digital, juga 4k digital.
Format pilihan Nolan, 35mm, bisa dibilang unik. Format itu nyaris mati di industri perfilman. Namun, Nolan dan sutradara lain seperti Quentin Tarantino, Paul Thomas Anderson, dan J.J. Abrams telah berjanji untuk mempertahankan eksistensi format itu.
Caranya, tetap mengambil gambar dengan teknik lama.
Kampanye Nolan itu disambut baik oleh Paramount. Dalam
Business Insider disebutkan, pada Rabu (1/10) Paramount mengumumkan bahwa bioskop-bioskop yang menggunakan proyektor 35mm dan 70mm akan mendapatkan filmnya dua hari lebih cepat.
"Kami sedang mengambil waktu untuk menyadari warisan besar perfilman. Para pembuat film seperti Chris dan J.J. ingin memastikan bahwa film menjadi bagian dari bisnis ke depannya," kata Wakil Ketua Paramount, Rob Moore kepada
The Hollywood Reporter.
Dalam wawancaranya dengan majalah
Director’s Guild of America, Nolan menyatakan alasannya dengan lebih detail, mengapa ia memilih penggarapan film dengan teknik lama.
"Sepuluh tahun terakhir, saya merasa tekanan untuk berhenti memfilmkan dan memulai merekam video semakin tinggi. Tetapi saya tidak tahu mengapa. Memfilmkan bisa lebih murah, jauh lebih bagus, ini teknologi yang sudah dikenal dan dimengerti selama ratusan tahun, dan sangat bisa diandalkan," kata Nolan menjelaskan,,.