Jakarta, CNN Indonesia --
Aku tidak akan pernah lupa, ketika kamu mencekik leherku dan membenturkan kepalaku ke dinding. Kalimat ini masih menempel di ingatanku. “Kamu wanita yang paling aku tinggikan dan kini kamu yang membuatku hancur”Penggalan kalimat dalam buku
Our Notebook itu sengaja ditujukan Pevita Pearce untuk wanita-wanita yang menjadi korban kekerasan. Ia sendiri sejatinya beruntung karena tak pernah mengalami kejadian pahit itu. Namun Pevita ingin, buku pertama yang ditulisnya bisa menginspirasi wanita.
“Mungkin kekerasan itu tabu dulu. Tetapi kejadian juga terus meningkat. Saya ingin wanita sadar bahwa itu tidak baik, wanita tidak patut diperlakukan laki-laki seperti itu,” katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pevita memang bukan hanya pemain peran. Setelah menjadi perempuan tradisional bernama Hayati sampai menjajal bidang fesyen, artis muda yang baru saja berumur 22 tahun di tanggal 6 Oktober itu juga meluncurkan buku pertamanya,
Our Notebook di Birdcage Parc, Kebayoran Utara, Senin (6/10).
Mulanya, Pevita mengakui, ia ingin lebih tertarik membuat buku tentang fesyen, dunia yang memang digelutinya. Namun saat bertemu dengan penulis buku-buku kontroversial, Moammar Emka ia menemukan hal lain yang dapat bisa menjadi sebuah karya.
Ia pun putar haluan. Dari buku fesyen, menjadi sebuah kumpulan cerita pendek dan puisi karyanya.
“Saya sendiri merasa tidak percaya diri untuk membuat buku seperti ini. Namun saat Emka melihat beberapa tulisan saya, justru ia mengusulkan untuk dibuat menjadi buku yang prosesnya lebih cepat dibandingkan buku fesyen saya,” kata Pevita menjelaskan.
Sebagai penulis senior, Emka mengaku tidak memberikan arahan khusus kepada Pevita untuk menulis puisi atau cerpen dalam pengerjaan bukunya. Mengambil waktu dua bulan, Emka hanya membantu penyuntingan karya Pevita dan menyusunnya menjadi sebuah buku.
Bukan percintaan Melihat ringkasan buku di sampul bagian belakang, banyak yang menduga isinya hanya kisah percintaan. Banyak pula yang bertanya-tanya, dari mana Pevita mendapat inspirasi soal pembuatan bukunya. Sebagian lagi penasaran, apa keterkaitan buku itu dengan pengalaman cinta pribadi Pevita.
Diberondong pertanyaan itu, pemeran Dinda dalam film
5 CM itu hanya menjelaskan, bukunya merupakan campuran cerita fiksi dan nonfiksi yang dikembangkan olehnya. Ia menegaskan, karyanya juga tulisan yang jujur.
“Buku ini merupakan kisah nyata yang tidak hanya dari kehidupan pribadi saya, tetapi juga dari cerita percintaan teman-teman. Ada juga kejadian di sekitar, misalnya saya melihat pasangan yang sedang bertengkar, juga dari lagu,” tutur Pevita mengungkapkan.