Jakarta, CNN Indonesia -- Selama ini dikenal sebagai master film bertemakan
crime-thriller atau
satirical drama, secara mengejutkan sutradara David Cronenberg merilis novel pertamanya,
Consumed, pada awal Oktober 2014.
Consumed mengisahkan pelesir dua jurnalis Nathan dan Naomi yang menggiring pada kasus kanibalisme Aristide. Intinya, memaparkan kecintaan yang ganjil pada lawan jenis dan peranti elektronik.
Ternyata, menulis bukan teritorial baru bagi sineas asal Kanada berusia 71 tahun. Kepada CBC, ia mengaku sudah menulis lima dekade belakangan—nyaris berbarengan dengan kiprahnya di film.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Sejak kecil, saya membayangkan bakal jadi novelis,” kata David yang berayahkan seorang penulis dan mengganggap hal ini sebagai wujud kreativitas. Butuh delapan tahun baginya untuk merampungkan
Consumed.
“Menulis novel tak ubahnya membikin film,” aku sutradara film
Eastern Promises dan
Maps to the Stars. “Sama-sama ada proses
casting, penokohan, lokasi, pencahayaan, kostum, efek khusus.”
Mengumbar realita konsumsi teknologi dan seks,
Consumed dinilai sangat khas abad 21. Ada adegan di mana sang tokoh menganalogikan diafragma kamera dengan senam Kegel atau mengucap, “
Let me unbox you.”