Jakarta, CNN Indonesia -- Malam minggu menjelang, ratusan pengunjung yang memadati parkiran barat JIExpo Kemayoran, Jakarta, bersuka cita merayakan Diwali Mela yang digagas India Club Jakarta (19/10). Rata-rata mengenakan busana khas India—sesuai dress code. Kecuali Lina Lutfia yang datang jauh-jauh dari Samarinda, Kalimantan.
Diwali mengakar di India, namun sejak lama juga dirayakan di manca negara, termasuk Indonesia. Di luar India, acara yang juga dikenal sebagai Festival Cahaya ini merupakan ajang silaturahmi warga keturunan India sekaligus kesempatan bagi generasi muda untuk mengenal dan meneruskan tradisi warisan leluhur.
“Acara yang sangat menarik,” kata pegawai bank swasta ini memuji. “Saya memang sangat mencintai budaya India.” Tak hanya antusias bertemu teman-teman lama sesama penggemar Bollywood, Lina juga senang berkenalan dengan teman-teman baru, salah satunya mantan Miss India-Indonesia Shanti Tolani. “
How wonderful day.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pengunjung berkeliling stand-stand makanan, pakaian, suvenir, dan produk-produk
made in India. Tiap stand memiliki daya tarik tersendiri, seperti stand TVS yang menampilkan “gadis terbang.” Dengan teknik tertentu, ia bersila mengambang satu meter dari pelataran. Pengunjung terheran-heran lantas antre berfoto bersama.
Aroma khas menguar dari stand-stand makanan. Membuat langkah pengunjung terhenti sejenak untuk menikmati
masala dosai, pani poori, cocktail samosa, dan
tandoori pizza yang disuguhkan stand VMad: Vegetarian Madness. Tak ketinggalan, kesegaran
dessert rasmalai yang ditawarkan stand Le Mint dan Saffron.
Hingga pengujung malam, acara makin meriah, terutama di panggung utama yang menyajikan berbagai segmen, dari kuis untuk anak-anak sampai tarian khas India, juga kembang api. Anak-anak seolah tak kenal lelah, terus berlarian atau berebut menyalami badut jangkung yang berjalan menggunakan egrang. Benderang dan suka cita Diwali pantang padam.