Jakarta, CNN Indonesia -- Karakter kuat yang terpancar dari sosok Patsey di film
12 Years a Slave sukses membius dunia. Terbilang 'hijau' di layar lebar, Lupita Nyong'o langsung membawa pulang Piala Oscar sebagai pemeran pembantu terbaik.
Beberapa waktu kemudian, ia dinobatkan sebagai wanita tercantik dunia tahun 2014, oleh majalah People. Kini, wajah cantik bersahaja Lupita kembali menghiasi sampul majalah.
Ia menjadi salah satu Women of the Year versi majalah
Glamour. Wajah Lupita akan ada di sampul depan Glamour edisi Desember, yang bakal terbit pertama pada 11 November mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi sebagian orang, penobatan Lupita dirasa wajar. Ia punya segudang prestasi, dan selalu bisa berdandan memukau. Mengutip
CNN, perempuan kelahiran Meksiko itu bahkan pernah diberi penghargaan sebagai pemakai busana terbaik.
Tak merasa jadi bintang
Tapi bagi Lupita sendiri, seluruh perhatian yang ditujukan untuknya terasa berlebihan. Ujar Lupita di
CNN, ia memang bermimpi menjadi aktris. Hanya saja, tak pernah menyangka bakal setenar saat ini. Ia tak siap menjadi selebriti.
"Saya masih menyesuaikan diri. Saya merasa seperti dilempar ke tempat yang berbeda. Saya sedikit tersentak," ujarnya mengungkapkan.
Hingga saat ini, Lupita mengaku masih belajar menjadi figur publik. "Saya harap akan ada kursus yang bisa mengajarkan bagaimana mengatasi itu," ujarnya menambahkan.
Saya merasa seperti dilempar ke tempat yang berbeda. Saya sedikit tersentak.Lupita Nyong'o |
Diakui Lupita, kemenangan di Academy Awards punya andil besar mendongkrak kariernya. Tapi ia tak pernah menyangka, karier pemenang Oscar bisa semulus itu. Di layar lebar saja, ia sudah diminta ikut main di film
Star Wars berikutnya.
Bagi perempuan berdarah Kenya itu, Oscar membuatnya kaku, linglung, dan bingung. "Saya ingat rasanya tak berbobot. Alih-alih bahagia, saya justru merasa gelap," kata Lupita saat mengenang namanya disebut sebagai pemenang Oscar.
Ia merasa aneh mendengar namanya di panggung itu. Tahun-tahun sebelumnya, ia hanya menonton acara penghargaan film paling prestisius itu lewat televisi di kamar, sembari berpiyama.
Terkesan Oprah WinfreyHingga saat ini, Lupita masih menganggap dirinya bukan idola. Menurutnya, Oprah Winfrey jauh lebih layak menjadi panutan. Ia selalu kagum melihat bagaimana Oprah menyadarkan orang-orang soal rasisme kulit hitam-kulit putih.
Di mata Lupita, itulah kunci Oprah menuju sukses.
Perempuan kelahiran 1 Maret 1983 itu berharap, ia bisa sesukses dan seinspiratif sang bintang. Apalagi, ia merasa citra manusia soal warna kulit dan kecantikan di budaya populer, berubah.
"Saya senang mendengarnya. Itu artinya, gadis kecil seperti yang dulu saya jalani, bisa menanamkan pada dirinya sendiri bahwa dia cantik. Itu penting," Lupita menuturkan.
Ia menambahkan, "Sampai saya melihat orang yang seperti saya bisa melakukan hal yang saya inginkan, saya tak pernah menyangka itu mungkin."