Jakarta, CNN Indonesia -- Sebagian musisi tidak hanya asyik bermusik, tetapi juga getol berinvestasi. RAN merupakan salah satu yang mencoba memutar uang dengan berbisnis dan berinvestasi.
Rayi, Asta, dan Nino melakukan investasi dengan bisnis
merchandise, yaitu kaos berdesain tipografi. Kaos berhias lirik lagu mereka ini dijual juga secara
online, sehingga jangkauannya lebih luas.
"Kami yang menuangkan ide, sedangkan eksekusi dilakukan oleh pihak lain," ujar Nino saat diwawancarai CNN Indonesia seusai Konser
Gerakan Nasional Cinta Pasar Modal di Istora Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (12/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut tiga sahabat ini, investasi sangat penting dilakukan oleh siapa saja karena masa depan penuh ketidakpastian. Ketiga personel RAN ini bercerita telah mulai berinvestasi di berbagai sektor.
"Bagi saya, investasi harus dilakukan di berbagai bidang supaya lebih aman. Jadi kalau ada satu sektor yang jatuh harganya, masih bisa ditopang oleh investasi lainnya," ujar Rayi yang mengaku berinvestasi di bidang properti, tanah, serta emas.
Senada dengan Rayi, Asta juga berinvestasi emas. "Selain itu, juga reksa dana," katanya. Ia lebih memilih berfokus pada investasi jangka panjang. Oleh karena itu, emas jadi pilihannya.
Meski begitu, ia mengamini bahwa hasilnya tidak selalu memuaskan. "Kalau dilihat akhir-akhir ini harga emas kurang bagus. Tapi tidak apa, karena fokus saya adalah jangka panjang," katanya.
Di sisi lain, Nino lebih tertarik investasi di bidang kuliner. "Saya berbisnis ramen di mana konsepnya ada gerobak ramen supaya beda dengan yang lain. Kesulitan utamanya adalah dalam mencari bahan-bahan makanan yang bermutu," tutur pria yang telah menekuni bisnis ini selama dua tahun.
Nino mengaku memilih bisnis kuliner karena hobi makan. "Setelah dijalani, ternyata sangat menyenangkan," ucapnya kemudian tersenyum.
Booth ramen yang dimilikinya ada di kawasan Kemang, Depok, dan Kebayoran.
RAN kini tengah menggarap video klip untuk lagu
Dekat di Hati. "Ada dua lokasi untuk pengambilan gambar video ini yaitu Labuan Bajo dan hanggar pesawat," kata Asta menjelaskan. Hanggar pesawat dipilih karena pesawat dianggap mewakili sebagai jembatan penghubung orang yang berada di lokasi berjauhan.
"Kami merasa Labuan Bajo adalah yang paling sempurna untuk visualisasi lagu ini. Kami sudah pernah ke sana dan merasa tempat itu sempurna untuk lagu ini," kata Nino.