Jakarta, CNN Indonesia -- Semakin banyak keragaman dalam komik Marvel. Setelah mengganti Thor dengan sosok perempuan, kini wajah Captain America pun berubah. Penggantinya, seorang pria keturunan Afrika-Amerika.
Steve Rogers, wajah di balik kostum Captain America berubah menjadi Sam Wilson. Selama ini, Sam dikenal sebagai Falcon, pahlawan dalam komik yang sama. Bedanya, ia tak berperisai.
Berdasarkan perbincangan CNN dengan Rick Remender, sang penulis cerita komik, ada beberapa kelebihan yang dimiliki Sam dan tidak ada di Steve. Salah satunya, kemampuan berorasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia punya sensibilitas modern dan lebih mampu berbicara di depan banyak orang. Steve Rogers tidak bisa melakukannya, jadi kami bangun cerita dari situ," kata Rick, dikutip dari CNN.
Ia mengaku jatuh cinta pada karakter Sam di tengah pengembangan karakternya. Rick menyadari, Sam adalah karakter yang dibutuhkan generasi mendatang, demi kontinuitas Marvel ke depan.
"Sedangkan Steve Rogers lahir di era depresi. Cerita tentang dia adalah
status quo Captain America sejak 1960," ujarnya lagi.
Akan ada perbedaan penting antara Steve dan Sam nantinya. Kalau bSteve lebih identik dengan militer karena latar belakangnya sebagai prajurit, Sam hanya orang biasa yang memerangi kejahatan hari ini. Sam tidak harus berhadapan dengan senjata, tapi ia akan melawan kriminalitas kerah putih. Salah satunya: korupsi.
"Sam tidak akan bekerja sama dengan S.H.I.E.L.D seperti Steve. Cara pendekatan mereka akan sangat berbeda. Sam akan berhadapan dengan kejahatan yang ditemui sehari-hari," Rick menjabarkan.
Meski Sam akan dibuat sangat menonjol di komik-komik berikutnya, Rick tidak akan serta merta mematikan karakter Steve. Sosok yang menua akibat kalah perang itu tetap berperan lewat strategi.
Rick memanfaatkan latar belakang militer Steve untuk menentukan merumuskan hal-hal taktis. "Dia akan menjadi perumus strategi militer, yang tak bisa dilakukan Sam," ujar Rick meyakinkan.
Hanya saja, Steve tidak akan berada di lapangan lagi bersama pahlawan super lainnya. Sosok yang dalam film diperankan Chris Evans itu ditempatkan di Avengers Mansion sebagai pengomando.
Mencuri hati anak-anakPerubahan wajah Captain America sudah beredar luas. Rick mengatakan, banyak respons positif yang ia terima dari penggemar. Terutama, dari kalangan Afrika-Amerika seperti Sam.
Rick bercerita, ia menerima foto anak-anak di sebuah kelas yang sebagian besar berdarah Afrika-Amerika. Mereka memegang perisai Captain America dan melompat riang dengan gambar Sam di belakangnya.
"Membantu membuat anak-anak menjadi bagian dari pahlawan mereka itu merupakan efek samping yang indah, daripada sekadar menciptakan superhero komik yang menarik," ujar Rick bijak.
Tak dipungkiri, ia juga menerima beberapa komentar negatif. Namun, Rick merasa itu justru tantangan perubahan modern. "Bagaimana kita bisa tidak menghiraukan para pembenci, dan fokus ke perubahan yang positif," Rick berkata tegas.