Jakarta, CNN Indonesia -- Electronic Dance Music sedang menjamur di Indonesia, di Jakarta sendiri Ismaya Live menyelenggarakan Djakarta Warehouse Project atau biasa dikenal dengan DWP. Lalu bagaimana Sunblast akan menyaingi salah satu festival musik dansa terbesar di Indonesia?
Sunblast Ultraglow Festival akan diselenggarakan di Bali pada tanggal 24 sampai 29 November, namun tidak sampai satu bulan DWP akan menyusul pada tanggal 12 dan 13 Desember.
Perwakilan dari Sunblast Festival Bali Adam Bray menyatakan bahwa ia tidak khawatir dengan hal ini. "Kami tidak khawatir dengan persaingannya, karena ini adalah festival pertama untuk mengenalkan festival seperti ini di Indonesia," kata Adam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika pada acara pertamanya di Tenerife Sunblast berhasil menggaet 16 ribu orang untuk datang ke acaranya, Adam menyatakan untuk festival pertama di Bali ia menargetkan 6 ribu sampai 8 ribu orang untuk datang ke acara ini.
Target utama dari festival itu sendiri adalah pemuda berumur 18-24 tahun dan pasar dari Sunblast tidak hanya ditargetkan ke masyarakat Indonesia saja. "Meskipun ada Stereosonic di Australia dan DWP di Jakarta, Sunblast tidak khawatir karena kami juga memperluas pasar kami yaitu Australia untuk datang ke Bali," ujar Adam menjelaskan.
Adam mengungkapkan pemilihan tanggal adalah taktik untuk menggaet para pemuda di Australia yang sedang berlibur di tanggal tersebut. Sunblast juga melihat pasar EDM di Indonesia sedang sangat meningkat sehingga festival di ruang terbuka seperti ini dirasa tepat untuk dikenalkan kepada khalayak Indonesia.
"Acara ini memang tidak ditargetkan untuk berkompetisi dengan acara EDM lainnya, namun Sunblast sendiri telah mempersiapkan dua acara untuk tahun 2015," kata Adam mengungkapkan.