Jakarta, CNN Indonesia --
Film Indonesia sering dianggap "wah" jika sukses mengambil gambar di luar negeri. Lihat saja Eiffel I'm in Love, Hello Goodbye, 99 Cahaya di Langit Eropa, sampai Haji Backpacker. Bahkan sinetron yang tampil di televisi, Love in Paris ikut arus mengambil gambar di negeri orang.
Film
7 Hari 24 Jam menabrak seluruh paradigma itu. Film layar lebar yang dibintangi Dian Sastro dan Lukman Sardi itu hanya syuting di Indonesia. Bahkan, lokasinya 80 persen di kamar rumah sakit. Bagi sutradara Fajar Nugros, itu tantangan.
Ditemui di Epicentrum, Jakarta, Rabu (19/11), Fajar mengatakan, ia harus mampu membuat filmnya asyik meski gambar diambil di lokasi yang paling tidak menarik. Tantangannya, bagaimana membuat penonton menikmati suasana rumah sakit.
"Bagi sebagian besar orang, rumah sakit adalah tempat tidak menarik. Ini membuat saya tertantang, untuk bisa membuat penonton terpaku pada aktornya, meski beradegan di lokasi membosankan," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika berhasil, sutradara yang juga menggarap
Cinta Brontosaurus itu sekaligus mematahkan anggapan bahwa film bagus tidak harus syuting di luar negeri. "Saat ini banyak sekali produksi film yang dilakukan di luar negeri. Mengapa harus di luar negeri?" Fajar bertanya retoris.
Namun diakui produser, Affandi Abdul Rachman latar rumah sakit justru menguras biaya produksi. Sebab di beberapa adegan ia dan timnya tidak sungguh-sungguh mengambil gambar di rumah sakit. Mustahil bagi Affandi, rumah sakit "ditumpangi" terus-menerus selama puluhan hari pengambilan gambar.
"Karena tidak mungkin pengambilan gambar benar-benar dilakukan di rumah sakit. Oleh karena itu, kami harus membuat replikanya. Tidak cuma asal bangun, tetapi yang
portable agar pengambilan gambar berjalan lancar," katanya.
Film
7 Hari 24 Jam sendiri bercerita soal kerumitan pernikahan melalui pasangan Tania (Dian Sastro) dan Tyo (Lukman Sardi). Keduanya sama-sama sosok gila kerja. Sampai suatu hari, mereka harus tergolek di kamar yang sama di rumah sakit. Saat itulah mereka baru mulai mengenal satu sama lain.