FILM INDONESIA

Orang Asing Lebih Peduli Film Indonesia

CNN Indonesia
Selasa, 25 Nov 2014 16:34 WIB
Orang asing ternyata lebih jeli menangkap kondisi Indonesia dan memfilmkannya. Misalnya, Jagal, Senyap, Jalanan, bahkan Java Heat dan The Raid.
Joshua Oppenheimer, penggarap film tentang G30S di Indonesia (Getty Images/Chris Jackso)
Jakarta, CNN Indonesia -- Nama Indonesia di mata industri perfilman dunia mulai menggeliat. Beberapa film dalam negeri mendapat tempat di festival internasional. Bukan sekadar diputar, tetapi juga merebut perhatian.

Ada pula aktor Indonesia yang sudah diajak bermain di film Hollywood, seperti Joe Taslim yang terlibat di produksi film Fast and Furious 6.

Namun Reza Rahadian menyayangkan, masih lebih banyak pihak asing yang perhatian pada kondisi Indonesia, ketimbang orang Indonesia sendiri. Reza mencontohkan The Act of Killing (Jagal) dan The Look of Silence (Senyap) karya Joshua Oppenheimer.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua film itu memotret pembantaian massal Partai Komunis Indonesia (PKI) di tahun 1965. "Filmnya membuka mata kita semua.  Sayang, film sejenis ini masih banyak dikerjakan orang asing, bukannya kita sendiri," kata Reza dalam sebuah diskusi di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa (25/11).

Bintang Habibie & Ainun itu juga menyebutkan film dokumenter karya Daniel Ziv, sutradara asal Kanada, berjudul Jalanan. Film itu berkisah tentang tiga tokoh pilihan di kehidupan jalanan.

"Sangat bagus dalam mengisahkan hidup anak jalanan," kata Reza memuji. Lagi-lagi, kacamata asing yang lebih peka merekam kehidupan macam itu.

Bahkan film yang dibanggakan Indonesia, The Raid, The Raid 2: Berandal, serta Java Heat, disutradarai orang asing.

Selain itu, menurut Reza tantangan terbesar dalam perfilman Indonesia sekarang adalah mendapatkan apresiasi dari masyarakat. "Banyak film bagus yang kurang diapresiasi," Reza menuturkan. "Untuk itu," lanjutnya, "Pemerintah harus turun tangan."

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER