Jakarta, CNN Indonesia -- Nama Indonesia di mata industri perfilman dunia mulai menggeliat. Beberapa film dalam negeri mendapat tempat di festival internasional. Bukan sekadar diputar, tetapi juga merebut perhatian.
Ada pula aktor Indonesia yang sudah diajak bermain di film Hollywood, seperti Joe Taslim yang terlibat di produksi film
Fast and Furious 6.
Namun Reza Rahadian menyayangkan, masih lebih banyak pihak asing yang perhatian pada kondisi Indonesia, ketimbang orang Indonesia sendiri. Reza mencontohkan
The Act of Killing (Jagal) dan
The Look of Silence (Senyap) karya Joshua Oppenheimer.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua film itu memotret pembantaian massal Partai Komunis Indonesia (PKI) di tahun 1965. "Filmnya membuka mata kita semua. Sayang, film sejenis ini masih banyak dikerjakan orang asing, bukannya kita sendiri," kata Reza dalam sebuah diskusi di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa (25/11).
Bintang
Habibie & Ainun itu juga menyebutkan film dokumenter karya Daniel Ziv, sutradara asal Kanada, berjudul
Jalanan. Film itu berkisah tentang tiga tokoh pilihan di kehidupan jalanan.
"Sangat bagus dalam mengisahkan hidup anak jalanan," kata Reza memuji. Lagi-lagi, kacamata asing yang lebih peka merekam kehidupan macam itu.
Bahkan film yang dibanggakan Indonesia,
The Raid,
The Raid 2: Berandal, serta
Java Heat, disutradarai orang asing.
Selain itu, menurut Reza tantangan terbesar dalam perfilman Indonesia sekarang adalah mendapatkan apresiasi dari masyarakat. "Banyak film bagus yang kurang diapresiasi," Reza menuturkan. "Untuk itu," lanjutnya, "Pemerintah harus turun tangan."