Guvera, Menikmati Musik Gratis yang Legal

Jakarta, CNN Indonesia -- Pembajakan merupakan musuh utama para musisi. Apalagi, di era yang serba digital ini, kegiatan mengunduh secara bebas sudah tidak asing lagi. Mengunduh musik secara gratis sudah dianggap biasa, padahal itu adalah sesuatu yang ilegal.

Layanan streaming musik merupakan salah satu cara memerangi masalah tersebut. Layanan ini antara lain Ada Spotify, Deezer, Rdio, Guvera dan masih banyak lagi. Beberapa di antaranya sudah masuk ke Indonesia, salah satunya adalah Guvera.

Guvera merupakan layanan streaming musik asal Australia. Layanan ini dibangun pada 2008 oleh Claes Loberg, Brad Christensen, dan Darren Herft. Lewat layanan ini semua orang bisa menikmati jutaan musik gratis secara legal.

Ada pun, Guvera dirilis pada Februari 2014 lalu di Indonesia. Tersedia dua pilihan layanan, yaitu secara gratis dan berbayar. Layanan gratis dapat dinikmati dengan adanya tampilan iklan, Sementara bila berlangganan, maka Anda akan mendapatkan tampilan bebas iklan. Namun harus membayar Rp 55 ribu per bulan.

"Sampai kini, secara total sudah ada lebih dari 500 ribu pelanggan, baik yang membayar dan tidak," kata Music Editor Guvera Sandra Asteria kepada CNN Indonesia di Graha Tirtadi, Senopati, Jakarta, Rabu (26/11).

Sandra menjelaskan pihaknya telah bekerjasama dengan sejumlah label sehingga royalti untuk musisi bisa langsung diurus melalui labelnya masing-masing. "Bagi musisi indie yang ingin lagunya masuk ke Guvera juga bisa. Sejauh ini belum ada musisi yang menolak karyanya masuk ke layanan kami. Mereka cukup antusias untuk mendistribusikan lagunya di Guvera," kata Sandra.

Bukan hanya menawarkan musisi memasukkan lagunya ke Guvera, kata Sandra, pihaknya juga membantu mempromosikan musisi lokal. "Kami sering adakan acara offline. Seperti meet and greet dengan penggemar. Kami juga bantu band baru untuk mempromosikan musiknya," ujarnya.

Dengan playlist selama tiga jam, pengakses dapat menikmati lebih dari 80 lagu untuk satu playlist. "Ada pula celebrity playlist. Seperti Armand Maulana dan Dewi Gita yang juga ikut mempromosikan musik mereka," kata Sandra menambahkan.

Pelanggan yang membayar juga dapat menikmati suguhan musik secara offline. Sementara pelanggan yang tidak membayar harus punya akses internet untuk mendengarkan lagu-lagu di Guvera.

Diakui Sandra, sejumlah tantangan ke depan masih harus dihadapi Guvera. Masih kurangnya kesadaran masyarakat Indonesia akan layanan streaming musik merupakan kendala utama.

"Ini adalah bisnis baru serta wadah baru. Kami hadir untuk memerangi pembajakan dan mempromosikan musisi lokal. Namun, memang perlu waktu untuk membangun kesadaran masyarakat untuk mengapresiasi musisi kita dengan cara yang legal," katanya.