Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah buku pinjaman perpustakaan dikabarkan dikembalikan setelah dipinjam oleh seseorang selama 65 tahun. Buku berjudul
Gone with the Wind itu berasal dari sebuah perpustakaan di Washington. Dari tanggal peminjaman buku itu tampak bahwa semestinya buku itu dikembalikan 65 tahun lalu.
Terhitung dengan denda 2 sen tiap hari keterlambatan, semestinya buku itu dikembalikan berikut uang denda sebesar $475 atau sekitar Rp 5,8 juta.
Seperti diberitakan
Reuters, buku itu meninggalkan perpustakaan sebuah SMA di kota Spokane pada tahun 1949. Buku itu tampaknya hilang dari tangan peminjamnya hingga ditemukan di Maine oleh seorang warga yang kemudian mengembalikannya ke perpustakaan sekolah itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami bahagia bisa mendapatkan kembali buku ini. Namun kami bertanya kemana saga buku itu selama ini,” kata Lori Wyborney, kepala SMA John R. Rogers. Dia menyebut pada tahun 1946, saat buku ini dicetak diperkirakan buku itu berharga setara dengan $350 atau sekitar Rp 4,3 juta.
Wyborney menerima buku pinjaman terlama itu pada bukan Oktober lalu, setelah seorang warga Maine, Wayne Hachey menemukannya di gudang rumah ayahnya. Saat ditemukan Hachey buku masih disampul dengan kertas khas perpustakaan SMA John R. Rogers.
“Saya penasaran bagaimana buku itu bisa sampai ke East Coast,” kata Hachey dalam suratnya kepada sekolah itu. “Saya akan senang hati mengirimkan buku ini kembali jika ini adalah memang sekolah yang sama.”
Wyborney dalam surat balasannya akan mengurus pengembalian kembali buku itu. Ketika buku itu sampai di tempat yang dituju, sekolah itu lantas berusaha menelusur kemana saja buku ini hingga bisa sampai di tempat yang jauh. Kartu perpustakaan di sampul tertulis bahwa buku itu keluar dari perpustakaan pada 4 Januari 1949 dengan nama peminjam Betty Mandershied. Nama Mandershied sendiri tercatat di buku tahunan lulus pada tahun 1949.
Saat buku
Gone with The Wind ini kembali, sekolah itu hanya punya dua kopi novel karya Margaret Mitchell yang pertama kali diterbitkan pada 1936. Namun sejak pengambalian buku yang hilang itu minat siswa untuk membaca buku ini jadi meningkat kata Wyborney.