Jakarta, CNN Indonesia -- Kehidupan masyarakat dewasa ini banyak dihinggapi dengan berbagai mitos. Baik mitos keluarga sampai mitos kesehatan.
Sayangnya, mitos-mitos ini seringkali tak terjawab dengan sebuah fakta. Katanya mi instan mengandung lilin? Katanya terlalu banyak makan vetsin bisa membuat otak jadi tumpul? Katanya kebanyakan begadang bisa menyebabkan diabetes? Semuanya serba katanya.
Sebuah buku berjudul
Buka Fakta! 101 Mitos Kesehatan akan menjawab berbagai mitos kesehatan yang ada di masyarakat. Buku karya tim penulis Nutrifood Research Center ini memberikan jawaban atas semua pemahaman masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan. Tim penulis mengklaim mencari jawabannya dengan berdasarkan jurnal penelitian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Buku ini dibuat untuk memberikan jawaban secara ilmiah dari sisi medisnya," kata Astri Kurniati, perwakilan dari Nutrifood Research Center Manager di Kinokuniya, Plaza Senayan, Rabu (3/12).
Ia menambahkan, tak mudah untuk mengumpulkan jawaban dari mitos tersebut. Karenanya proses pembuatan bukunya membutuhkan waktu selama dua tahun.
Buku setebal 171 halaman ini terbagi dalam lima bagian besar. Bab pertama bertema ‘Katanya sih’ membahas tentang semua hal yang hanya terbatas pada kata-kata orang. Misalnya, kata orang mi instan mengandung lilin.
"Berbagai penelitian membuktikan bahwa sebenarnya dalam proses pembuatannya, mi instan tidak mengandung lilin. Agar awet mi instan itu hanya digoreng sampai kering dan kadar airnya nol, bukan pakai lilin," katanya.
Bab kedua membahas tentang khasiat herba. Salah satu topik pilihan yang cukup menarik dari bab ini adalah pembahasan mengenai cacing sebagai obat tipus dan makan bit akan membantu mengurangi risiko diabetes.
Bab ketiga membahas tentang pertumbuhan, pria, dan wanita. Mitos-mitos seputar perkembangan ini antara lain tas sekolah yang berat akan mengganggu pertumbuhan. Selain itu, bab ini juga membahas berbagai masalah seputar kesuburan pria dan wanita.
Bab empat dalam buku ini membahas tentang mitos gaya hidup. Gaya hidup yang dimaksud antara lain seputar kebiasaan masyarakat yang berhubungan dengan kegemukan. Sedangkan di bab lima membahas tentang penyakit. "Ada sekitar 20 penyakit yang dibahas di buku ini," ujarnya.
Ilustrasi menarikBuku tentang penyakit biasanya merupakan buku formal. Ada banyak kata-kata penuh dengan istilah kedokteran. Akibatnya banyak orang yang tak mengerti dengan istilahnya sehingga malas membacanya.
Yang menarik dari 'buku penyakit' ini adalah adanya ilustrasi yang menarik. Meski tak semua mitos diberikan ilustrasi, namun adanya ilustrasi di lembar berwarna dan gambar kartun membuatnya jadi lebih enak dibaca.
Gaya pembahasan dan penjabaran yang singkat juga menjadi nilai plus buku ini. Hanya saja sayangnya, dalam berbagai penjabaran dan jawaban mitos tersebut tidak dilengkapi dengan sumber atau jurnal yang dipakai. Keterangannya juga tidak ditambahkan dengan penjelasan dari dokter-dokter terkait.
Meski demikian, buku ini tetap mencantumkan sumber-sumber atau jurnal-jurnal valid yang digunakan dalam pembahasan tersebut.
Hasil penjualan buku seharga Rp 58.000 ini nantinya akan disumbangkan kepada Organisasi Pencerah Nusantara.