Jakarta, CNN Indonesia -- Jamie Dornan butuh kerja keras memerankan Christian Grey untuk film
Fifty Shades of Grey. Ia harus menyelami karakter Christian yang misterius sekaligus mendominasi, intens, dan tergila-gila pada permainan seks kasar alias sado masokis.
Untuk itu, Jamie terpaksa melakukan beberapa hal yang tidak akrab di dunianya. Salah satunya, riset dengan mengunjungi penjara seks bawah tanah pribadi. Itu diakui Jamie dalam sebuah sesi wawancara dengan majalah Elle Inggris.
Seperti yang dimiliki Christian dalam novel karangan E.L. James yang diangkat ke layar lebar itu, ruang penjara itu juga di bawah rumah seseorang. Sosok pemiliknya sekaligus menjadi penasihat aktivitas seksual untuk film
Fifty Shades of Grey.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat Jamie berkunjung, kamar seks yang dipenuhi peralatan pribadi itu tidak kosong. Sang penasihat tengah melakukan kegiatan favoritnya dan Jamie menontonnya.
"Saya ke sana, dia menawari saya bir. Dan mereka melakukan apapun yang mereka inginkan. Saya melihat seorang dominan bersama dua submisif, dan dia adalah penasihat seksual kami di film," ucap Jamie seperti dikutip situs Digital Spy.
Setelah kunjungan itu, Jamie mengaku merasa tidak nyaman. Ia pulang dengan perasaan aneh, apalagi saat harus menyapa keluarganya sendiri di rumah. Ia masih terbayang soal apa yang terjadi di sana.
"Setelah itu saya kembali ke rumah istri saya dan bayi saya yang baru lahir. Saya harus mandi bersih dan lama sebelum menyentuh mereka," ucapnya mengungkapkan.
Fifty Shades of Grey merupakan film yang diangkat dari novel terbitan tahun 2011. Novel berjudul sama itu begitu populer di dunia dan terjual lebih dari 70 juta kopi. Novel trilogi itu mengisahkan petualangan percintaan Anastasia Steel, seorang mahasiswa tingkat akhir dengan pengusaha kaya raya bernama Christian Grey.
Namun tak seperti pangeran dan putri, keduanya melakoni percintaan yang penuh erotika. Christian dan Ana saling menginginkan dengan cara masing-masing. Film
Fifty Shades of Grey rencananya rilis 14 Februari 2015.