FILM BARU

Night At The Museum 3: Sejarah, Komedi dan Perpisahan

CNN Indonesia
Jumat, 19 Des 2014 17:35 WIB
Selain komedi ala Barat, sekuel ini juga menyuguhkan adegan mengharukan, seolah salam perpisahan bagi salah seorang pemerannya, Robin Williams.
Aksi kocak Ben Stiller sebagai satpam kikuk masih menyegarkan sekuel Night At The Museum: Secret of The Tomb. (REUTERS/Luke MacGregor)
Jakarta, CNN Indonesia -- Night At The Museum 3, film terakhir aktor kawakan Robin Williams yang memerankan mantan Presiden Amerika Serikat Teddy Roosevelt, telah rilis hari ini (19/12) di Amerika Serikat.

Sekuel Secret of The Tomb, memulai film dengan kejadian lampau, Mesir pada 1938. Penggalian arkeologi Mesir Kuno menjadi pijakan awalnya.

Seorang bocah menemukan prasasti emas yang kemudian diketahui bisa menghidupkan benda-benda pada malam hari. Prasasti ajaib milik Sang Firaun itu kini berkeliling ke Inggris, setelah dari American Natural History dan Smithsonian di Washington DC.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang satpam kikuk, Larry Daley (diperankan Ben Stiller), tetap mengikutinya ke mana-mana. Sebab, Larry tahu betul kegunaan rahasia benda legendaris itu.

Selain Stiller yang sudah terlibat sejak Night At The Museum pertama, sebagian besar pemain masih tetap bergabung, termasuk Robin Williams yang memerankan Teddy Roosevelt.

Film itu memang didedikasikan untuk William yang meninggal 11 Agustus lalu. Night At The Museum: Secret of The Tomb juga dipersembahkan untuk Mickey Rooney, tokoh penjahat yang sempat muncul sekilas di film pertama.

Owen Wilson dan Steve Coogan juga kembali muncul memerankan koboi dan panglima Romawi. Sumber komedi utama, si monyet Dexter juga masih gemar pipis sembarangan dan mengisengi orang di film itu.

Pemeran yang baru bergabung adalah Dan Stevens, menjadi patung lilin Sir Lancelot, dan Ben Kingsley sebagai sang firaun tua yang bertampang masam.

Beberapa aksi kocak dari Stiller, Stevens, dan Kingsley menjadi pemanis dalam film berdurasi 98 menit ini. Namun jika Anda tidak terlalu suka candaan ala Barat, mungkin akan terasa sedikit membosankan.

Meski begitu, sang sutradara, Shawn Levy mengemas film ini semenarik mungkin. Tidak hanya mengisinya dengan komedi, Levy juga menyuguhkan adegan mengharukan. Yakni, ketika Larry harus berpisah dengan Teddy yang selama ini banyak membantunya.

Seolah, adegan itu mengandung kalimat perpisahan yang tak sempat terucapkan dari para pemain dan kru kepada Robin Williams.

Film keluarga ini pun masih menyisipkan hubungan ayah dan anak seperti dua film sebelumnya. Namun, kali ini hubungan itu terasa begitu datar dan terkesan sekadar selingan belaka.

Meskipun banyak kekurangan, Night At The Museum: Secret of The Tomb masih layak menjadi tontonan segar akhir tahun ini.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER