Jakarta, CNN Indonesia -- Jika anda berpikir bahwa film kartun yang biasa ditonton anak-anak cukup aman dari unsur kekerasan, pikirkan kembali.
Hasil penelitian yang dilansir Jurnal Kedokteran Inggris (BMJ) menyatakan bahwa film animasi untuk anak-anak mengandung lebih banyak adegan kekerasan dibandingkan film untuk orang dewasa.
Dr. Ian Colman dan Dr. James Kirkbride meneliti 45 film animasi terkenal kategori Bimbingan Orang Tua atau Umum sejak 1937 hingga 2013. Artinya, sejak era
Snow White and The Seven Dwarfs hingga
Frozen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam penelitian tersebut, mereka menemukan bahwa dalam film animasi anak-anak, pemeran utamanya memiliki lebih dari dua kali kesempatan untuk mati ataupun terbunuh.
"Dibandingkan dengan drama dewasa ataupun horor, film animasi anak-anak adalah ladang subur berisi aksi kekerasan, kejahatan, dan penganiayaan," tulis kedua peneliti tersebut, yang menyebut film-film itu sebagai "Kartun Mematikan."
Hasil penelitian tersebut cukup mencengangkan, karena tidak jauh berbeda dari film pembanding ber-genre untuk dewasa, seperti
The Exorcism of Emily Rose, What Lies Beneath, Pulp Fiction, dan The
Departed.
Film anak-anak tersebut, menurut sang peneliti, tidak hanya mengandung unsur kekerasan yang mengerikan bila menjadi konsumsi anak, tetapi juga mengajarkan anak terkait kematian dan kehilangan.
Studi tersebut menekankan, pengajaran akan kematian dan kehilangan dapat menjadi pendidikan moral yang baik apabila dikemas dengan cara yang benar.
"Film yang menempatkan duka cita secara bertanggung jawab, dapat memberikan pemahaman dan makna yang lebih dalam akan sebuah kematian," tulis para peneliti.
Jadi mulai sekarang, awasi dan bimbing secara benar tontonan anak Anda. Tentu Anda tidak ingin sang anak menonton
Lion King namun serasa menonton
Saw, bukan?